Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mendikbudristek: Orangtua Penentu Anak Jalani Belajar Tatap Muka

KOMPAS.com - Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan, kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) membuat banyak orangtua menyadari pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak.

Kesadaran ini memaksa orangtua untuk terlibat di pendidikan anak. Lalu guru juga punya kesadaran baru bahwa orangtua adalah mitra pendukung pendidikan anak.

"Orangtua sadar dirinya harus belajar jadi guru di rumah," ujar dia melansir laman Kemendikbud, Rabu (5/5/2021).

Dia mengaku, banyak pihak masih khawatir akan risiko belajar tatap muka yang akan dilakukan di tahun ajaran baru 2021.

Namun dengan prioritas vaksin kepada guru, dia merasa sudah waktunya pembelajaran kembali ke sekolah.

Menurut dia, tidak ada solusi lain selain anak-anak harus mulai berinteraksi lagi.

Di sisi lain, Nadiem menekankan orangtua memiliki hak mutlak menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka.

Tetapi sekolah, kata dia, wajib menyediakan opsi belajar tatap muka.

"Itu hak prerogatif orang tua untuk memilih anaknya mau PTM atau PJJ," tegas Mendikbudristek.

Dia menyebut, memang banyak siswa yang rindu akan guru dan teman-teman di sekolah.

Oleh karena itu, dia mendukung anak-anak kembali belajar tatap muka.

"Maka, aturan barunya adalah ketika guru-guru sudah divaksinasi, sekolah wajib memberikan opsi tatap muka," jelas dia.

Pelaksanaan program vaksinasi guru, lanjut dia, memperoleh dukungan dari Presiden Jokowi.

"Targetnya, di Bulan Agustus di mana kita sudah masuk tahun ajaran yang baru, semua sekolah itu sudah menyediakan opsi tatap muka," ungkap dia.

Orangtua sangat mengenal anak

Saat melepas belajar tatap muka di sekolah, dia mengaku, orangtua sudah pasti mengenal anaknya.

Dengan begitu, orangtua bisa mengetahui level risiko ketika anak belajar tatap muka di sekolah.

"Hak memutuskan anak kembali ke sekolah secara tatap muka atau masih PJJ saja, ada di orang tua. Sekolah tidak boleh memaksa, itu hak orangtua," terang dia.

Dia menambahkan, peran orangtua juga sangat penting dalam kesuksesan belajar tatap muka di sekolah.

"Orangtua berhak datang langsung, monitor dan bergerak melihat ke sekolah, dan ikut memastikan protokol kesehatan bener terjadi," tegas dia.

Tak lupa, ada peran kementerian terkait, dinas kesehatan, dan pihak sekolah dalam menjalankan belajar tatap muka di sekolah.

"Namun, akhirnya kembali kepada keputusan Ibu (orangtua) sendiri untuk memilih apakah anak sudah boleh mengikuti belajar tatap muka," tukas Mendikbudristek.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/05/191510271/mendikbudristek-orangtua-penentu-anak-jalani-belajar-tatap-muka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke