Mendikbud Jadi Guru Bahasa Inggris Dadakan di Sorong

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim berkesempatan menjadi guru Bahasa Inggris dadakan di SMA Muhammadiyah Al-Amin, Sorong, Papua Barat.

Ketika menjadi guru Bahasa Inggris, Nadiem menyapa murid SMA Muhammadiyah Al-Amin yang sedang belajar dari rumah secara virtual.

Hal itu dikarenakan, siswa sekolah itu masih banyak yang belajar dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Jadi guru dadakan, kebetulan lagi pelajaran Bahasa Inggris," ucap Nadiem lewat Instagram resminya @nadiemmakarim, Kamis (11/2/2021).

Dia mengaku, guru yang berkualitas ditambah cara belajar yang menyenangkan, pasti akan membuat siswa betah belajar.

Memang tak mudah bagi siswa dalam melakukan PJJ di masa pandemi Covid-19, tapi dia berharap semua siswa harus tetap semangat belajar.

"Semangat terus belajarnya ya adik-adik, walaupun beberapa daerah masih ada yang harus PJJ," sebut dia.

Dia berharap semoga pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, sehingga siswa bisa kembali ke sekolah untuk belajar tatap muka dan bisa bertemu teman-teman.

Dia menambahkan, dengan banyaknya tantangan di masa pandemi Covid-19, maka semua pihak harus bekerjasama dan terus berinovasi.

"Itu supaya siswa yang melakukan PJJ tetap menyenangkan dan optimal," harap Nadiem.

Siswa senang belajar tatap muka

Sebelumnya, Mendikbud juga bertemu beberapa siswa di Papua Barat yang sudah belajar tatap muka di Sekolah.

"Itu saya sempat dengar di suatu ruang kelas, kalau mereka senang sudah bisa sekolah dengan belajar tatap muka," ungkap Nadiem.

Meski begitu, Nadiem tetap mengingatkan agar para siswa tetap menjaga protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Pada hari pertama kunjungan kerja ke Papua Barat, dia berdiskusi soal pemanfaatan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Kemendikbud.

"Karena digitalisasi sekolah menjadi salah satu prioritas Kemendikbud di 2021," ungkap Nadiem.

Nadiem juga bertemu dengan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan berbagai keahlian.

"Dan peralatan mereka (siswa SMK) dalam belajar yang patut kita acungi dua jempol," sebut dia.