Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biaya Tes Rp 20.000, GeNose Dinilai Terjangkau untuk Kantong Mahasiswa

KOMPAS.com- Empat stasiun di Indonesia mulai menerapkan penggunaan GeNose. Alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mulai digunakan sebagai salah satu alternatif pemeriksaan kesehatan yang menjadi syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh.

Penumpang yang bisa merasakan uji coba GeNose, merupakan penumpang dari Stasiun Tugu, Yogyakarta, dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Kemudian, Stasiun Gambir dan Solo Balapan.

“Beberapa penumpang sudah mencoba untuk menggunakan GeNose dan mudah-mudahan implementasinya bisa berjalan dengan baik," ucap Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Hargo Utomo, dilansir dari laman UGM beberapa waktu lalu.

Pada hari pertama di Stasiun Tugu Yogyakarta, terlihat sejumlah calon penumpang kereta api mulai menggunakan GeNose.

Di Stasiun Tugu Yogyakarta disiapkan 6 alat GeNose pada bilik terpisah yang bisa digunakan oleh calon penumpang.

Setelah mendaftar dan melakukan pembayaran pada loket, calon penumpang akan diberikan kantong udara yang digunakan untuk menampung napas.

Pada setiap bilik terdapat petugas yang akan memberikan penjelasan serta instruksi yang harus diikuti oleh calon penumpang untuk menghembuskan napas ke dalam kantong.

Kantong tersebut kemudian diserahkan kepada petugas. Sementara calon penumpang dipersilakan untuk menunggu selama beberapa menit untu dipanggil kembali apabila hasilnya telah keluar. 

Vio, salah seorang calon penumpang, memilih GeNose untuk pemeriksaan Covid-19 karena biayanya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan tes rapid antigen dan PCR.

“Saya biasanya menggunakan rapid, dan itu harganya lumayan untuk kalangan mahasiswa seperti saya, sedangkan GeNose dengan biaya Rp 20.000 terbilang sangat terjangkau. Kebetulan hari ini launching dan saya ingin mencobanya untuk pertama kali,” ucapnya.

Sebelumnya ia telah cukup banyak menerima informasi terkait GeNose dari media sosial, meski ia baru mengetahui bahwa GeNose sudah mulai diterapkan di Stasiun Tugu.

"Tadi kebetulan diberi tahu bahwa GeNose mulai digunakan hari ini jadi saya langsung tertarik untuk mencoba. Beberapa waktu lalu memang sempat ramai di Twitter mengenai GeNose. Saat mau mendaftar tadi baru tahu kalau di sini sudah bisa menggunakan GeNose, jadi saya memilih ini,” jelas Vio.

Pengguna GeNose lainnya, Ayu juga mengungkapkan bahwa penggunaan GeNose cukup mudah dan nyaman.

Meski belum mengetahui tentang GeNose sebelumnya, ia tertarik untuk mencoba GeNose setelah mendapat informasi oleh petugas KAI.

Ia menyebut bahwa biaya yang terjangkau menjadi salah satu pertimbangan untuk memilih menggunakan GeNose.

“Baru pertama kali ini, baru tahu tadi saat datang ke sini. Kami langsung pilih GeNose saja, saya mau mencoba,” ucapnya.

KAI tepis info tes GeNose hanya Rp 5.000

VP Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus menepis info jika tarif awal GeNose hanya Rp 5.000 saja.

Info ini bermula dari postingan sejumlah akun di Facebook yang mengatakan tes GeNose hanya dibanderol seharga Rp 5.000 saja. 

"Untuk dapat melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah lunas dan menyiapkan biaya sebesar Rp 20.000," Ujarnya, dilansir dari laman Kai.id.

Ia menjelaskan, prosedur untuk mendapatkan pelayanan GeNose calon penumpang tidak boleh merokok, makan, minum selain air putih selama 30 menit sebelum pemeriksaan.

Hal ini dilakukan, untuk meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan GeNose C19. Pada saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.

"Hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif berlaku 3 x 24 jam sejak dikeluarkan dan dapat digunakan di seluruh stasiun keberangkatan KA Jarak Jauh, ]" Jelas Joni.

Sedangkan jika hasilnya positif, calon penumpang tidak diperbolehkan naik Kereta Api dan bea tiket akan dikembalikan penuh.

UGM minta masyarakat waspada penjual GeNose online

Kepopuleran GeNose, memancing kesempatan bagi beberapa oknum untuk memanfaatkan keadaan.

Banyak oknum tidak bertanggung jawab menjual GeNose di berbagai aplikasi belanja online.

“Di sana terlihat GeNose dijual dengan harga beragam. Ada yang Rp 75,80 bahkan Rp 90 juta,” papar Hargo.

Ia menegaskan distribusi GeNose sudah dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa. Saat ini telah ada 3 distributor resmi GeNose C19 dan menyusul 3 distributor lainnya.

Hargo juga menjelaskan Harga Eceran Tertinggi (HET) GeNose sebesar Rp 62 juta per unit (sebelum dikenakan pajak).

“Harganya sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan menjual di atas harga tersebut,”tegas Hargo.

Untuk itu Hargo berharap agar masyarakat berhati-hati dan waspada dengan tawaran untuk membeli GeNose selain melalui distributor resmi yang ditunjuk. Saat ini, GeNose juga belum ditawarkan melalui situs belanja online.

Hargo menambahkan pemasaran GeNose C19 saat ini diprioritaskan untuk penanggulangan Covid-19 pada layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus dan perusahaan/industri.

“Dalam tahap ini belum diprioritaskan untuk skala rumah tangga atau perseorangan,” jelas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/02/10/104750771/biaya-tes-rp-20000-genose-dinilai-terjangkau-untuk-kantong-mahasiswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke