Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosen USU Iba, Mahasiswinya Lakukan Hal Ini Demi Tugas Kuliah

KOMPAS.com - Selalu ada kisah menarik, dari seorang mahasiswa yang berusaha menuntaskan studinya. Kali ini, ada satu cerita mengenai kegigihan mahasiswi yang menemui dosennya.

Menggunakan sepeda pancal dan menempuh jarak hingga 1,5 jam, mahasiswi bernama Nurul Hasanah ini membuat iba dosen yang ia temui.

Kisah Nurul ini, dituturkan langsung oleh dosen Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU), Syafruddin Pohan.

Melansir dari Instagram @anakusu, Syafruddin menceritakan saat itu Nurul akan menemui dirinya pada Selasa, (19/1/2021).

Hingga agak lama, Nurul belum juga tiba. Akhirnya, Syafruddin pun memilih pulang. Nah, saat itulah Nurul mengiri pesan Whatsapp yang berisi alasan dirinya tak kunjung datang ke kampus.

"Pas sudah di luar kampus USU, dia WA saya. Minta maaf karena katanya di rental pengetikan dan penjilidan mati lampu," terang Syafruddin.

Sempat berprasangka buruk

Namun saat membaca pesan itu, ia langsung suudzon (berprasangka buruk) karena baginya ini hanyalah alasan klasik yang sering digunakan mahasiswa.

"Wah ini modus, pikir saya lamat-lamat. Sering model seperti ini terjadi di kalangan mahasiswa, beraneka macam dalih kepada dosennya," terangnya.

Setelah itu, Nurul kembali mengirim pesan kepadanya. Isi pesannya membuat ia heran. Karena Nurul meminta alamat lengkap rumahnya untuk mengirim tugas, padahal bisa minta share location dari WA.

"Biasanya, orang zaman now minta alamat agak canggihan. Mereka minta kirim shareloc (share location) Tapi Nurul minta alamat saja, bukan shareloc," bebernya.

Hampir setengah jam Syafruddin menunggu kedatangan Nurul. Tetapi mahasiswi itu juga tak terlihat batang hidungnya. Sempat pula ia mendapat pesan dari Nurul yang mengabarkan ia sedang berteduh.

"Ya, dia sebenarnya berteduh tidak jauh dari kediaman saya. Padahal sore itu cuaca bagus, tidak sedang turun hujan," ujar dia.

Kemudian, ia memilih menunggu lagi setengah jam. Lagi-lagi, Nurul belum juga tiba. Karena lelah beraktivitas di kampus, ia pun memilih masuk kamar. "Rebahan, karena badan letih seharian di kampus. Saya tidur terlelap," lanjutnya.

Saat terlelap, ia dibangunkan oleh istrinya dan mengatakan ada mahasiswi yang mencarinya. Ia pun masih dalam keadaan setengah sadar setelah bangun dari tidurnya.

"Ayah, bangunlah jumpai sebentar. Ada mahasiswanya nunggu, dia naik sepeda, kata istri saya," ujarnya.

Ia pun bergegas ke luar dan alangkah terkejutnya saat melihat Nurul sedang menuntun sepeda. "Gerbang saya buka dan memintanya untuk masuk ke rumah," ujarnya.

Sejak kecil jadi anak yatim piatu

Sedikit mengobrol dengan nurul, ia akhirnya tahu kondisi Nurul sebenarnya. Nurul, dituturkan Syafruddin jika ia tinggal di daerah Tembung, Sumatera Utara.

Untuk sampai ke rumah Syafruddin, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Saat itu, Nurul juga bercerita, sejak kelas empat Sekolah Dasar (SD), dia sudah menjadi anak yatim.

Ayahnya meninggal karena penyakit diabetes. "Beberapa tahun berselang ibunya meninggal karena kanker. Jadilah Nurul yatim piatu dan tinggal bersama keluarga dari ayah ibunya," jelasnya.

Ia juga mengatakan saat ini Nurul sedang menyelesaikan tahap akhir studinya. Hanya, kesulitan dana membayangi langkah Nurul dan cukup membebaninya.

Untuk mengatasi hal tersebut Nurul mencari penghasilan tambahan dengan mengajar mengaji di kampungnya.

Mendengar kisah itu, Syafruddin merasa terharu dengan perjuangan Nurul. Ia, pun berpesan yang terjadi dalam kehidupan ini, tidak semua mahasiswa berasal dari keluarga mampu.

"Semoga nasib baik berpihak kepadamu Nurul. Maafkan Bapak ya Nurul. Terima kasih Nurul, karena sudah membuka 'topeng' betapa kerasnya hidup ini," tutupnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/28/120550571/dosen-usu-iba-mahasiswinya-lakukan-hal-ini-demi-tugas-kuliah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke