Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gempa Sulawesi Barat, Kemendikbud: 103 Sekolah Rusak

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan cukup besar mengguncang empat kabupaten di Sulawesi Barat, yakni Mamuju, Majene, Mamasa, dan Polewali Mandar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat ada sebanyak 103 sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa itu.

Sekolah yang rusak itu, baik yang dikelola pemerintah darah (pemda) maupun Kementerian Agama (Kemenag).

Sebanyak 39 sekolah di antaranya mengalami rusak berat, 19 sekolah rusak sedang, dan 45 sekolah rusak ringan.

Sebagai informasi, di Kabupaten Mamuju, terdapat 18 sekolah yang masuk kategori rusak berat, 12 sekolah rusak sedang, dan 10 sekolah rusak ringan.

Sementara di Kabupaten Majene, 19 sekolah rusak berat, enam sekolah rusak sedang, dan 21 sekolah rusak ringan.

Berikutnya, di Kabupaten Poliwali Mandar, dua sekolah rusak berat, satu sekolah rusak sedang, dan tujuh sekolah rusak ringan.

Di Kabupaten Mamasa, tujuh sekolah rusak ringan.

Dalam rangka penanganan darurat, Kemendikbud, Kemenag, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), UNICEF, dan klaster nasional pendidikan berkerjasama mengoperasikan Pos Pendidikan Sulawesi Barat.

Diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulawesi Barat, Pos Pendidikan Sulawesi Barat menjadi sentra koordinasi penanganan darurat gempa bumi bidang pendidikan.

Adapun pos ini menginduk kepada posko utama penanganan darurat bencana gempa bumi Sulawesi Barat.

"Kami terus koordinasi mendata kebutuhan, dan intervensi yang dibutuhkan akibat sekolah rusak itu," kata Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Hendarman dalam siaran pers, Selasa (19/1/2021).

Kemendikbud buka dua posko

Kemendikbud juga telah membuka posko di BP PAUD Dikmas Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.

Berdasarkan laporan dari tim posko di lapangan, telah didirikan lima buah tenda pengungsian di BP PAUD Dikmas.

Selain itu, didirikan pula 20 buah tenda ruang kelas darurat untuk aktivitas pendidikan yang didatangkan dari Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Tengah.

"Bantuan logistik darurat seperti makanan siap saji, sembako dan kebutuhan pengungsi lainnya juga turut diberikan," ungkap Hendarman.

Saat ini, bilang dia, pengiriman bantuan dari seluruh unit utama Kemendikbud di Jakarta sedang dalam perjalanan untuk disalurkan ke Pos Pendidikan.

Bantuan terdiri dari logistik, tenda pengungsi, tenda ruang kelas darurat, perlengkapan hidup bersih dan sehat untuk pencegahan Covid-19, dan perlengkapan belajar siswa.

Selanjutnya, Kemendikbud akan memberi bantuan yang berkaitan dengan aspek psikososial.

Di antaranya adalah pengadaan sekolah darurat yang mencakup penyediaan sarana pembelajaran darurat.

Lalu ada, penyelenggaraan pembelajaran darurat, dukungan pelatihan dan peningkatan kapasitas, serta menurunkan tim untuk mendukung pembelajaran darurat.

"Dukungan teknis pengelolaan Pos Pendidikan, koordinasi dan kebijakan pendidikan darurat, pendataan, fasilitasi sekolah darurat dan dukungan psikososial," tutup dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/19/170722371/gempa-sulawesi-barat-kemendikbud-103-sekolah-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke