Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menristek: Kini Saatnya Inovasi Berjaya di Negeri Sendiri

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia membuat perubahan besar. Salah satunya semakin banyak riset dan inovasi

Hanya saja, karena pandemi semua dituntut bergerak cepat agar bisa terlepas dari masalah ini. Tak hanya pemerintah dan lembaga penelitian, perguruan tinggi di Indonesia juga turut andil bagian.

Maka tak heran jika telah banyak riset dan inovasi yang dihasilkan sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19. Bahkan telah diproduksi massal untuk kebutuhan masyarakat di Indonesia.

"Saat pandemi ini, ada pasien yang gagal ditolong karena rumah sakit kekurangan ventilator," ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D., pada Inovasi Indonesia Untuk Penanganan Covid-19 di Jawa Barat, Selasa (8/12/2020).

Peneliti didorong terus berinovasi

Menurut Menristek, selama ini banyak ventilator yang didatangkan langsung secara impor. Karenanya harga ventilator sangat mahal.

Namun dengan adanya inovasi dari dalam negeri, maka kebutuhan ventilator yang harganya lebih terjangkau kini bisa tercukupi bagi rumah sakit.

"Memang karena kemudahan fasilitas dari para vendor, 94 persen alat kesehatan adalah impor. Mulai dari alat canggih hingga sederhana, semua harus impor," kata Bambang Brodjonegoro.

Padahal, beberapa alat untuk swab tes dari luar negeri itu yang berbentuk sederhana bisa dibuat di dalam negeri. Dengan pandemi ini, semua bisa dibuat di Indonesia.

Untuk itulah Menristek berharap pada para peneliti di Indonesia untuk tak berhenti melakukan riset dan inovasi yang kemudian bisa menghasilkan karya yang relevan dengan kondisi pandemi.

"Kita tidak boleh menyerah dan harus terus melakukan inovasi. Inovasi bisa menjadi solusi," ujar Bambang.

Tak hanya itu saja, Menristek juga menyatakan bahwa para peneliti harus melahirkan inovasi dengan hati. Bukan karena keinginan pribadi, tetapi melakukannya karena untuk membantu sesama warga Indonesia.

"Mudah-mudahan inovasi Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tandas Bambang Brodjonegoro.

Serahkan produk inovasi ke Pemprov Jabar

Pada kesempatan itu, Menristek menyerahkan beberapa produk inovasi Covid-19 sebagai rangkaian Bakti Inovasi kepada Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil di Gedung Sate sekaligus menyerahkan Surat Keputusan (SK) Menteri terkait Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah-Putih kepada Institut Teknologi Bandung (ITB).

Bakti inovasi itu merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Kemenristek/BRIN kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Adapun beberapa inovasi ini merupakan karya dari beberapa kampus yang berada di wilayah Jawa Barat seperti Unpad, ITB, UI, Universitas Telkom, Universitas Gunadarma dan lain-lain.

Beberapa inovasi yang diserahkan antara lain:

  1. Robot Sterilisasi Ruangan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR)
  2. Alat Tes Covid-19 Uji CePAD Antigen
  3. Ventilator X-VENT XMV 20 Frontliner
  4. Purifier/Respirator PAPR LCC-Respira V.01
  5. Ventilator Transport Covent-20 UI
  6. Teknologi Pembersih Udara ATTACT
  7. Ventilator Indonesia (Vent-I)
  8. Mobile Lab Biosafety Level-2
  9. Ventilator Roboflow HNFC

https://www.kompas.com/edu/read/2020/12/08/113121971/menristek-kini-saatnya-inovasi-berjaya-di-negeri-sendiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke