Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Momentum dan Kronologi Peristiwa 12 Mei 1998

KOMPAS.com - Peristiwa 12 Mei 1998 menjadi momentum bersejarah bangsa Indonesia khususnya bagi mahasiswa.

Di awali krisis moneter bulan Juli 1997, kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi dan politik. Krisis tersebut berimbas kepada munculnya tuntutan Reformasi di segala bidang.

Saat itu mahasiswa menjadi garda terdepan yang mendesak adanya Reformasi di Indonesia.

Para mahasiswa di seluruh Indonesia kemudian melakukan berbagai aksi demonstrasi kepada pemerintahan saat itu, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti juga turut andil dalam menyampaikan tuntutannya kepada pemerintahan

Kronologi peristiwa

Rektor Universitas Trisakti Prof. Ghufron Mukti menceritakan kronologi aksi mahasiswa Usakti diawali pada tanggal 23 Maret 1998 hingga akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 12 Mei 1998:

1. Pukul 10.00 pagi, tanggal 12 Mei 1998, ribuan personil yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan karyawan memadati area parkir di depan gedung M (Gedung Syarif Thayeb), untuk mengikuti aksi mimbar bebas yang diisi orasi oleh dosen, mahasiswa dan alumni.

2. Sekitar pukul 13.00 Aksi Damai dilanjutkan dengan long march menuju ke gedung DPR/MPR. Aksi massa terhenti di depan kantor Walikota Jakarta Barat dikarenakan adanya aparat keamanan yang menghadang.

4. Aksi massa diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan ke gedung DPR/MPR. Terjadi negosiasi antara perwakilan aksi massa dengan aparat keamanan. Saat negosiasi berlangsung, peserta aksi massa yang lain melakukan aksi mimbar bebas.

3. Setelah negosiasi alot, sekitar pukul 17.00 secara berangsur-angsur para peserta aksi mulai membubarkan diri kembali menuju kampus dengan tertib.

? Saat mahasiswa sedang memasuki area kampus, tiba-tiba terdengar suara tembakan dari arah belakang mahasiswa. Para peserta aksi berhamburan berlari menyelamatkan diri dan menyebabkan beberapa orang terluka baik mahasiswa maupun masyarakat umum dan suasana menjadi chaos

? Hingga akhirnya, pada malam hari sekitar pukul 20.00 diketahui terjadi penembakan dengan peluru tajam di dalam kampus Usakti terhadap beberapa mahasiswa Usakti, yang menyebabkan 4 orang mahasiswa Usakti gugur yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan dan Hendriawan Sie.

Museum Reformasi

Prof. Ali Ghufron Mukti mengatakan, “untuk mengenang gugurnya empat mahasiswa Trisakti. Maka Universitas Trisakti mendirikan museum dengan nama Museum Reformasi 12 Mei 1998. Museum ini menyimpan berbagai koleksi terkait tragedi 12 Mei 1998."

“Secara berkala museum melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat seperti menyaksikan film dokumenter tragedi 12 Mei 1998, dan pameran Museum yang ada di DKI Jakarta," ujarnya.

Museum juga bermitra dengan Kepresma Usakti, Ikatan Alumni Usakti serta dengan Asosiasi Museum Jakarta dan Museum University.

Kondisi PSBB seperti sekarang ini, museum Reformasi 12 Mei 1998, tetap aktif menyebarkan informasi secara digital melalui sosial media.

Museum berkomitmen untuk selalu menjadi lebih baik dengan terus melakukan inovasi agar selalu sesuai dengan perkembangan zaman.

Ke depan menurut Rektor Museum Reformasi 12 Mei 1998 akan menambah tenaga kurator sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 66 tahun 2015.

“Museum juga akan dikembangkan menjadi e-museum dengan menambah berbagai koleksinya baik koleksi para pahlawan reformasi maupun bukti sejarah lainnya tentang pendirian Universitas Trisakti yang didirikan oleh Presiden RI pertama IR," ujarnya Prof. Gufron.

Ia melanjutkan, "sehingga Museum Reformasi tidak saja menyimpan sejarah perubahan tatanan pemerintahan, tetapi juga menyimpan sejarah pendidikan di Indonesia.”

https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/12/131147071/momentum-dan-kronologi-peristiwa-12-mei-1998

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke