Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rekomendasi Buku untuk Dibaca Selama Pandemi Covid-19

Menghitung hari, detik demi detik

Menunggu itu 'kan menjemukan

KOMPAS.com - Jika melanjutkan dua bait pertama lagu "Menghitung Hari" versi Anda Perdana tersebut rasanya ingin jerit: "Kapan masa karantina ini akan berakhir?!"

Coba kalau dihitung-hitung, sudah berapa lama kita di rumah saja? Mungkin ada yang betah-betah saja di rumah, tapi pasti juga tidak sedikit yang merasa jemu, ingin bebas lagi beraktivitas di luar.

Ingin tahu resep biar betah di rumah saja selama PSBB? Baca buku!

Julian Barnes, penulis asal Inggris pernah mengindikasikan dalam salah satu cerita pendeknya di buku "Sejarah Dunia dalam 10 1/2 Bab" bahwa orang yang dapat membunuh kejenuhan dan bertahan hidup paling lama (di surga yang menjemukan) ialah golongan cendekiawan pembaca buku.

“Sepertinya, memperdebatkan buku, karena beberapa alasan, membuat mereka tetap muda,” tulis Barnes.

Nah, daripada bengang-bengong di rumah, lebih baik tantang dirimu membaca habis buku-buku keren ini selama masa karantina mandiri.

Ayo, lomba siapa yang bakal lebih dulu selesai, masa karantina atau membaca satu dari serial buku pilihan ini?

Semesta Grisha karya Leigh Bardugo sudah terbit versi bahasa Indonesia oleh Penerbit Pop. Kamu sudah baca semuanya belum? Wajib sih, maraton baca selama masa menguncitara ini. Sekali baca dijamin susah berhenti.

Dari petualangan Kaz Brekker dan kawan-kawn di dwilogi "Six of Crows" (POP, 2018) dan "Crooked Kingdom" (POP, 2019), sampai trilogi kisah Alina Starkov di "Shadow and Bone" (POP, 2019), "Siege and Storm" (POP, 2020), dan kabarnya dalam waktu dekat akan terbit "Ruin and Rising".

Kalau masih ragu, kamu juga bisa mengikuti perbincangan hangat editor Penerbit POP dan dua pembaca setia Grishaverse pada Sabtu ini, 11 April 2020 pukul 13.00 WIB. Live streaming di Siapabilang.com, Youtube, Facebook, dan Twitter Penerbit KPG.

Menyelami sejarah lewat sastra juga menarik, loh. Apalagi kalau membaca karya sastra pada awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Jika bingung mau mulai dari mana, kamu bisa mencoba membaca tiga novel terbitan Balai Pustaka yang direvitalisasi oleh KPG; "Pertemuan Jodoh" karya Abdoel Moeis, "Neraka Dunia" karya Nur St. Iskandar, dan "Anak dan Kemenakan" karya Marah Rusli.

Buat apa baca fiksi, kalau fakta sejarah lebih penting? Boleh. Coba baca "Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan" karya Irna H.N. Hadi Soewito, "Demokrasi dan Kepemimpinan: Kebangkitan Gerakan Taman Siswa" karya Kenji Tsuchiya, "Perang Padri di Sumatra Barat", "Semasa Kecil di Kampung", dan "Catatan di Sumatra" karya Muhamad Radjab.

Kalau kata Sun Tzu, penggagas Seni Beperang (The Art of War) yang terkenal itu, "Jika kita tahu siapa musuh kita dan memahami diri kita sendiri, maka tidak perlu takut menghadapi hasil dari ratusan pertempuran sekalipun."

Nah, ibarat kita sedang "perang" melawan virus korona, jangan cuma berdiam diri menunggu badai berlalu, Bookmanias.

Yuk, cari tahu kekuatan dan kelemahan musuh, sambil memahami ketahanan dan warisan genetik kita sebagai spesies makhluk hidup yang paling lama bertahan dari ancaman dunia lewat dua buku baru yang cukup recommended ini; "Gen" (KPG, Februari 2020) dan "Kanker" (KPG, segera terbit April 2020) karya Siddharta Mukherjee.

Penulis adalah asisten profesor kedokteran di Columbia University, juga dokter spesialis dan peneliti kanker.

Kedua buku ini tadinya akan menjadi bahan diskusi pertemuan keempat Science Underground bertajuk "Tubuh yang Berkhianat" bersama dr. Ryu Hasan di Teater Utan Kayu, Jakarta, pada 3 April 2020.

Kegiatan ini terpaksa ditunda demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Buku terkait yang direkomendasikan untuk diskusi itu antara lain; "Genom" (GPU, 2017) karya Matt Ridley, "Asal-usul Manusia" karya Richard Leakey (KPG, 2003), "Evolusi Reproduksi Manusia" (KPG, 2019) karya Jared Diamond, dan "Evolusi: Dari Teori ke Fakta" (KPG, 2010) oleh Ernst Mayr.

Penulis: Silvi, Penerbit KPG.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/04/10/175859671/rekomendasi-buku-untuk-dibaca-selama-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke