Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Ide Keren Belajar di Rumah bersama Guru dan Orangtua agar Siswa Tidak Stres

KOMPAS.com – Penghentian sementara proses belajar tatap muka di sekolah untuk mencegah penyebaran virus corona, membuat banyak guru mencari cara mengembangkan pembelajaran siswa di rumah.

Agar pembelajarannya tidak monoton dan tidak membuat siswa stres, beberapa guru disarankan untuk membuat tugas di rumah dalam bentuk proyek atau memanfaatkan aplikasi pembelajaran daring gratis.

Para guru yang selama ini tidak terbiasa menggunakan pembelajaran daring, ‘terpaksa’ belajar lagi untuk memfasilitasi siswanya belajar di rumah.

Berikut beberapa ide yang dapat dilakukan guru dalam orangtua dalam memberikan tugas dan pendampingan anak belajar di rumah:

1. Proyek membuat produk

Haris Tarmidi, guru kelas VI SDN 1 Puguh, Kendal, Jawa Tengah, membuat pembelajaran berbasis proyek dengan membuat produk bermanfaat. Tugas tersebut dikirimkan melalui WA orangtua siswa.

“Saya menyiapkan tugas-tugas berbasis proyek yang harus dikerjakan siswa dalam dua minggu di rumah. Misalnya dalam minggu ini siswa membuat masker sederhana dan hand sanitizier atau pembersih tangan dari bahan-bahan alami," kata Haris yang juga fasilitator Program Pintar Tanoto Foundation.

Haris menyarankan sebaiknya pemilihan alat bahannya dan wajib menggunakan yang tersedia di rumah. "Jadi siswa tidak perlu keluar rumah dan merepotkan orangtua," tegas Haris. 

Misalnya dalam proyek pembuatan hand sanitizer alami, siswa mencari informasinya dari internet. Mereka juga diminta berkolaborasi dalam pembuatannya.

Setelah selesai mengerjakan proyeknya, siswa membuat laporan langkah-langkah kegiatan atau percobaan yang dilakukan. Laporan tersebut difoto dan dishare orangtua murid melalui WA grup  kelas VI.

Fania Tri Mifayanti, salah seorang siswa mengatakan suka belajar lewat proyek di rumah. “Lebih mudah dipahami dan menyenangkan karena bisa dikerjakan bersama ibu,” katanya.

Siswa lainnya, Atana Tanamal Afkar, juga merasa senang. “Beberapa hari ini orangtua saya kesulitan mendapatkan pembersih tangan (hand sanitizer). Sekarang kami membuatnya sendiri,” kata Atana yang ditanya kesannya melalui WA.

Menurut Haris, kegiatan proyek ini merupakan variasi kegiatan untuk siswa kelas VI yang akan ujian. Para siswa juga punya tugas untuk berlatih soal-soal ujian yang sudah diberikan sebelum sekolah libur,” kata Haris.

2. Manfaatkan lab maya Rumah Belajar

Di Kalimantan Timur, Sasha Ariyanto, guru Kelas IV SDN 027 Tenggarong Seberang memanfaatkan portal Rumah Belajar Kemendikbud untuk membantu siswanya belajar dari rumah.

Ia memanfaatkan lab maya rumah belajar yang sesuai dengan tema pembelajaran untuk dimanfaatkan siswa berpraktik langsung.

“Saya mengajak siswa praktik rangkaian listrik di lab maya rumah belajar. Bentuknya hampir mirip seperti melakukan percobaan di kelas. Siswa bisa menerapkan konsep melalui percobaan maya,” kata Sasha.

Setelah praktik siswa juga berlatih mengerjakan soal-soal diberikan guru. Karena sudah praktik langsung, mereka jadi lebih mudah mengerjakan soal-soal tersebut.

Untuk bisa interaktif dengan siswa, setiap jam 9-10 WITA, guru juga membuat kelas maya dengan memanfaatkan aplikasi Stream Yard. Semua penugasan dan informasi pembelajaran dikirimkan guru kelas melalui WA group orangtua paguyuban kelas.

“Hikmah dari pembelajaran di rumah ini, saya merasakan keterlibatan dan kepedulian orangtua mendampingi belajar anaknya semakin aktif. Bahkan mereka juga ikut belajar lagi bersama anaknya dengan bertanya kepada guru hal-hal yang kurang dipahami," ujar Sasha.

Cara kreatif lainnya dilakukan Krista Adayu, guru kelas VI SDN Gumilir 06 Cilacap, Jawa Tengah. Ia membuat vlog atau video blog untuk memandu siswa melakukan percobaan di rumah.

“Saya membuat vlog karena sebelumnya tugas tertulis yang diberikan ke WA group paguyuban kelas banyak sekali pertanyaan. Ternyata pemberian tugas melalui video orangtua dan siswa lebih mudah memahaminya,” jelas Krista.

Seperti video tugas percobaan menguji kandungan amilum atau zat tepung pada beberapa jenis makanan dan sayuran. Krista membuat video tutorialnya dan dikirimkan ke WA group paguyuban kelas.

Alat dan bahannya menggunakan makanan dan sayuran yang ada di rumah. Untuk pendeteksi indikator amilum, guru menggunakan iodine yang ada di dalam obat antiseptik.

Kalau makanan atau sayuran yang sudah dilembutkan ditetesi iodin berubah warna menjadi biru maka mengandung amilum.

Yang menarik, siswa juga membuat video untuk tugas yang memerlukan penilaian kinerja atau produk. “Seperti video percobaan IPA, membaca puisi, atau membuat percakapan anak dan orangtua cara mencegah virus corona dalam bahasa Jawa,” kata Krista.

Untuk membuat siswa aktif belajar di rumah, Roro Suindah Wijayanto bersama para guru SMPN 4 Lumajang, Jawa Timur, mulai memanfaatkan fasilitas Google Form yang dikompilasi dengan Google Classroom.

Setelah tahu akan ada pengumuman libur sekolah karena Covid-19, Roro bersama para guru langsung mempelajari tutorialnya dari Youtube. Ternyata tidak sulit.

“Menyiapkan materi pembelajaran dengan Google Form, justru lebih efektif dan lebih cepat bisa dibagikan kepada siswa. Satu desain pembelajaran daring juga bisa dipakai untuk beberapa kelas,” kata Roro.

Melalui Google Form, guru bisa memasukkan materi pembelajaran, video untuk memvisualkan materi pembelajaran, dan lembar kerja yang membuat siswa juga melakukan pembelajaran aktif.

Misalnya pada pembelajaran IPS. Siswa diminta membaca informasi tentang Covid-19. Lalu mereka ditugaskan membuat pertanyaan dan mewawancarai orangtua atau keluarganya di rumah tentang cara mencegah tertular virus covid-19.

Lalu siswa membuat laporan wawancara yang langsung diunggah dalam Google Classroom dan akan mendapat umpan balik dari guru.

Pembelajaran daring ini, menurut Roro sangat bagus. Hanya bermasalah untuk siswa yang tidak memiliki telepon seluler atau akses internet.

“Dari 222 siswa kami, ada 25 siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring ini. Solusinya kami memberikan tugas pada siswa dengan berpandu pada buku paket agar mereka juga. Tugasnya akan dikumpulkan saat masuk kelas,” kata Roro lagi.

https://www.kompas.com/edu/read/2020/03/19/135618971/4-ide-keren-belajar-di-rumah-bersama-guru-dan-orangtua-agar-siswa-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke