Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video di Facebook mengeklaim, vaksin dosis ketiga atau booster Covid-19 mampu meningkatkan risiko kanker.
Vaksin diklaim memproduksi lonjakan antibodi IgG4 yang mampu mengubah sistem kekebalan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi yang menyebut vaksin booster Covid-19 meningkatkan risiko kanker disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (28/9/2023).
Pengunggah menyertakan video berdurasi satu menit, menampilkan William Makis yang dideskripsikan sebagai pemilik 105 publikasi dan telah ditinjau rekan sejawat.
Berikut narasinya:
JANGAN MENGAMBIL SUNTIKAN LAINNYA!
BOOSTER Meningkatkan peluang Anda terkena kanker, Menghambat sistem pengawasan Kanker Anda
Dr.William Makis
• 2 vaksin yg Anda mulai akan menghasilkan antibodi igG4 yg dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda
• 3 vaksin+ (booster) meningkatkan kadar igG4 Anda 500 kali lipat
• igG4 meningkat dari 0,04% menjadi 20% antibodi yg Anda produksi sehingga mengubah sistem kekebalan Anda secara dramatis
Anda tidak lagi memproduksi igG1 & 3 yg menangani pengawasan kanker dan infeksi virus
William Makis memiliki jejak menyebarkan klaim keliru soal vaksin Covid-19.
Dilansir Reuters, Makis pernah mengirim surat kepada Asosiasi Medis Kanada (CMA) pada Oktober 2022, yang menyatakan bahwa 80 dokter Kanada meninggal akibat vaksin Covid-19.
Padahal, data Makis hanya mencomot berita kematian dari layanan InMemoriam di database dokter. Mereka tidak meninggal akibat vaksin Covid-19.
Setidaknya 11 dokter meninggal karena kanker. Empat orang meninggal karena kecelakaan dan 37 lainnya berusia di atas 55 tahun ketika meninggal.
Pada thumbnail video, terdapat tangkapan layar dari penelitian yang diterbitkan Mei 2023.
Penelitian itu membahas soal antibodi IgG4 dari vaksin mRNA berulang, yang mampu menghasilkan toleransi kekebalan terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2.
Kendati demikian, penulis penelitian memberikan catatan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian soal kadar IgG4 pada individu yang mengalami infeksi terobosan setelah menerima tiga dosis vaksinasi mRNA. Ini menunjukkan bahwa infeksi SARS-CoV-2 juga dapat menginduksi produksi IgG4.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.