Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2023, 08:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial mengeklaim Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali mendukung bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

Dalam unggahan disebutkan, AHY kembali mendukung Anies karena ditolak PDI-P dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks

Adapun Partai Demokrat sebelumnya sempat menjadi bagian KPP yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, kemudian Demokrat menyatakan keluar dari KPP setelah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Anies Baswedan membuat kesepakatan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menunjuk Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim AHY kembali mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 17 detik pada 17 September 2023 dengan judul:

SETELAH DI T0L4K PDIP DAN PRABOWO, AHY KEMBALI DUKUNG ANIES.

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut AHY kembali mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capresAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut AHY kembali mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres

Penelusuran Kompas.com

Setelah disimak sampai tuntas, dalam video tidak ditemukan informasi soal AHY kembali mendukung Anies sebaga bakal capres.

Narator video hanya membacakan artikel di laman CNN Indonesia ini yang berjudul “Golkar Kode Parpol 'Biru' Bakal Merapat ke Prabowo Subianto”.

Artikel tersebut memuat pernyataan Ketua DPP Golkar Dave Laksono. Ia menyebut akan ada partai berwarna biru yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Prabowo. Banyak yang berspekulasi partai tersebut adalah Partai Demokrat. 

Selain itu, narator juga membacakan artikel di laman CNN Indonesia ini, berjudul “PDIP Tegaskan Tak Mau Koalisi dengan Demokrat dan PKS di 2024”.

Artikel tersebut memuat pernyataan  Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang menegaskan partainya sulit untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS di Pemilu dan Pilpres 2024.

Menurut Hasto, kedua partai tersebut memiliki karakteristik pendukung dan prinsip politik yang berbeda dengan PDI-P.

Adapun saat ini Partai Demokrat menyatakan akan mendukung Prabowo sebagai bakal capres. Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, pernyataan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Erupsi Gunung Sinabung Dinarasikan sebagai Letusan Marapi

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Erupsi Gunung Sinabung Dinarasikan sebagai Letusan Marapi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Babak Belur Diamuk Warga Solo

[HOAKS] Gibran Babak Belur Diamuk Warga Solo

Hoaks atau Fakta
Disinformasi GDHCN, WHO Tidak Punya Kewenangan Membatasi Akses Wisatawan

Disinformasi GDHCN, WHO Tidak Punya Kewenangan Membatasi Akses Wisatawan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tanaman Bionik Baru Mengandung Nanopartikel

[HOAKS] Tanaman Bionik Baru Mengandung Nanopartikel

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Perbanyak Pabrik Gula Dapat Kurangi Impor

CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Perbanyak Pabrik Gula Dapat Kurangi Impor

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gunung Tangkuban Parahu Erupsi pada 7 Desember

[HOAKS] Video Gunung Tangkuban Parahu Erupsi pada 7 Desember

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bawaslu Coret Gibran dari Daftar Cawapres

[HOAKS] Bawaslu Coret Gibran dari Daftar Cawapres

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta Pernyataan Prabowo soal Kekaisaran Ottoman

INFOGRAFIK: Cek Fakta Pernyataan Prabowo soal Kekaisaran Ottoman

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Ada Gambar Bintang Daud di Bendera Palestina pada 1939

INFOGRAFIK: Hoaks! Ada Gambar Bintang Daud di Bendera Palestina pada 1939

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

[VIDEO] Beredar Hoaks Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Euthanasia di Jerman Wajib Vaksin Dosis Lengkap

[HOAKS] Euthanasia di Jerman Wajib Vaksin Dosis Lengkap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com