Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Ribuan Orang Mengamuk dan Membakar Ponpes Al Zaytun

Kompas.com - 04/09/2023, 13:34 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Unggahan di media sosial memuat narasi soal ribuan orang mengamuk dan membakar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, di Indramayu, Jawa Barat.

Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan karena pemimpinnya, Panji Gumilang, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Narasi yang beredar

Narasi soal ribuan orang mengamuk dan membakar Ponpes Al Zaytun muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan video berdurasi 8 menit 8 detik pada 2 September 2023 dengan keterangan demikian:

PONPES AL ZAYTUN DI-BAK-AR RIBUAN MASSA NGA-MUK TUNTUT PANJI GUMILANG DI-HU-KUM MA-TI.

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut ribuan massa mengamuk dan membakar Ponpes Al ZaytunAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut ribuan massa mengamuk dan membakar Ponpes Al Zaytun

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dalam video tidak ditemukan informasi soal ribuan orang mengamuk dan membakar Al Zaytun.

Narator video hanya membacakan artikel di laman Detik.com ini berjudul “Geruduk Al-Zaytun, Massa Desak Polisi Tetapkan Panji Gumilang Tersangka”.

Artikel tersebut memberitakan mengenai beberapa kelompok massa yang berunjuk rasa di sekitar gerbang Ponpes Al-Zaytun pada 29 Juli 2023.

Mereka mendesak kepolisian segera menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka kasus penistaan agama.

Unjuk rasa berlangsung sebelum penetapan Panji sebagai tersangka pada 2 Agustus 2023.

Selain itu, narator membacakan artikel di laman Sumeks.co ini berjudul “Digugat Panji Gumilang, Kang Emil Kekeh Al Zaytun Ditutup”.

Artikel tersebut membahas pernyataan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang merekomendasikan kepada pemerintah pusat untuk membubarkan Ponpes Al Zaytun.

Menurut Ridwan Kamil, jika Ponpes Al Zaytun dibubarkan para santri harus diberikan solusi terkait kelanjutan pendidikan mereka.

Sementara itu, beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi ribuan orang mengamuk dan membakar Ponpes Al Zaytun.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Kapal Kargo Terbakar di Sri Lanka Tak Terkait Serangan Houthi ke Israel

[KLARIFIKASI] Video Kapal Kargo Terbakar di Sri Lanka Tak Terkait Serangan Houthi ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Keliru, Video Letusan Gunung Sinabung Dikira Gunung Marapi

[KLARIFIKASI] Keliru, Video Letusan Gunung Sinabung Dikira Gunung Marapi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Pernyataan Cak Imin soal Stunting Baru Disadari Setelah Bayi Lahir

INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Pernyataan Cak Imin soal Stunting Baru Disadari Setelah Bayi Lahir

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Klaim Muhaimin soal PKB Memenuhi Keterwakilan Perempuan

CEK FAKTA: Klaim Muhaimin soal PKB Memenuhi Keterwakilan Perempuan

Data dan Fakta
CEK FAKTA: Prabowo Sebut Kekaisaran Ottoman Berdiri Lebih dari 700 Tahun

CEK FAKTA: Prabowo Sebut Kekaisaran Ottoman Berdiri Lebih dari 700 Tahun

Data dan Fakta
[HOAKS] Agus Rahardjo Minta Jokowi Bebaskan Setya Novanto

[HOAKS] Agus Rahardjo Minta Jokowi Bebaskan Setya Novanto

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Kenali Lima Jenis Surat Suara dalam Pemilu 2024

INFOGRAFIK: Kenali Lima Jenis Surat Suara dalam Pemilu 2024

Data dan Fakta
Narasi Keliru soal Dokumen Pfizer dan Penyebab Pneumonia di China

Narasi Keliru soal Dokumen Pfizer dan Penyebab Pneumonia di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Umumkan Gibran Gagal Jadi Cawapres dan Akui Suap Ketua MK Rp 500 Milliar

[HOAKS] Jokowi Umumkan Gibran Gagal Jadi Cawapres dan Akui Suap Ketua MK Rp 500 Milliar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pramusaji di China Berakting seperti Robot

[KLARIFIKASI] Video Pramusaji di China Berakting seperti Robot

Hoaks atau Fakta
Waspadai Penipuan melalui APK PPS Pemilu 2024

Waspadai Penipuan melalui APK PPS Pemilu 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kebakaran Hutan di Argentina, Bukan Dampak Serangan Hamas ke Israel

[KLARIFIKASI] Video Kebakaran Hutan di Argentina, Bukan Dampak Serangan Hamas ke Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera Resmi Palestina pada 1939 Ada Gambar Bintang Daud

[HOAKS] Bendera Resmi Palestina pada 1939 Ada Gambar Bintang Daud

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hotman Paris Layangkan Somasi kepada Megawati

[HOAKS] Hotman Paris Layangkan Somasi kepada Megawati

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kebakaran di Mesir Diklaim Terjadi di Palestina

[KLARIFIKASI] Video Kebakaran di Mesir Diklaim Terjadi di Palestina

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com