Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Bola yang Dipakai Piala Dunia 2022 Diperiksa Interpol?

Kompas.com - 08/07/2023, 18:27 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah narasi di Facebook menyebutkan bahwa International Court of Criminal Crimes atau Interpol akan membuka investigasi terhadap Federasi Sepak Bola Internasional.

Alasannya, bola yang dipakai dalam Piala Dunia 2022 dicurigai menggunakan pengendali rahasia saat dipakai bertanding tim Argentina.

Narasi tersebut dapat dilihat di akun Facebook ini dan ini.

"Jika tuduhan terhadap Argentina terbukti, Piala Dunia akan ditarik dari mereka dan akan dipertimbangkan kemudian untuk siapa piala itu Perancis atau Portugal. Argentina dihukum dengan tidak mengikuti Piala Dunia dalam 4 edisi berturut-turut," ujar salah satu akun pada 24 Juni 2023, dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Disebutkan, pengendali jarak jauh dapat memengaruhi pergerakan bola sehingga Argentina menang dalam final Piala Dunia 2022 melalui adu penalti.

Warganet memberi banyak tanggapan. Pada Sabtu (8/7/2023), satu unggahan telah mendapat lebih dari 6.400 likes, 1.000 komentar, dan telah disebarkan ulang sebanyak 380 kali oleh akun lain.

Lantas bagaimana kebenarannya?

Bantahan ICC, Interpol, dan FIFA

Pengendalian Kriminal Internasional (ICC) tidak sedang menyelidiki bola yang digunakan dalam pertandingan final Piala Dunia 2022.

Juru bicara ICC mengonfirmasi bahwa pihaknya tidak terlibat investigasi apa pun soal bola Piala Dunia 2022.

"ICC tidak terlibat dalam dugaan ini," kata ICC, dilansir Reuters.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[HOAKS] Video Houthi Yaman Sergap Kapal Selam Israel

[HOAKS] Video Houthi Yaman Sergap Kapal Selam Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wabah Pneumonia di China Disebabkan Virus Baru

[HOAKS] Wabah Pneumonia di China Disebabkan Virus Baru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Demokrat Alihkan Dukungan ke Ganjar Pranowo

[HOAKS] Demokrat Alihkan Dukungan ke Ganjar Pranowo

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tiadakan Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024

[HOAKS] KPU Tiadakan Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tirto.id dan Kurawal Dicatut dalam Hoaks E-Book tentang Ketidaknetralan Jokowi

INFOGRAFIK: Tirto.id dan Kurawal Dicatut dalam Hoaks E-Book tentang Ketidaknetralan Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jutaan Relawan Jokowi Pindah Haluan Dukung Anies Baswedan

[HOAKS] Jutaan Relawan Jokowi Pindah Haluan Dukung Anies Baswedan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Copot Gibran dari Posisi Cawapres karena Masalah Ijazah

[HOAKS] Prabowo Copot Gibran dari Posisi Cawapres karena Masalah Ijazah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Prabowo Sebut Ada 34 Elemen Bumi Langka di Dunia

CEK FAKTA: Prabowo Sebut Ada 34 Elemen Bumi Langka di Dunia

Hoaks atau Fakta
Hoaks dan Fakta Seputar Nyamuk Wolbachia

Hoaks dan Fakta Seputar Nyamuk Wolbachia

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Anies Sebut Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun Jadi 34

CEK FAKTA: Anies Sebut Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun Jadi 34

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Cak Imin Sebut Banyak Kasus Stunting Baru Disadari setelah Bayi Lahir

CEK FAKTA: Cak Imin Sebut Banyak Kasus Stunting Baru Disadari setelah Bayi Lahir

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Mahfud Sebut Indonesia Punya 17.508 Pulau

CEK FAKTA: Mahfud Sebut Indonesia Punya 17.508 Pulau

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menhan Prabowo Dinonaktifkan

[HOAKS] Menhan Prabowo Dinonaktifkan

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Anies Sebut 50 Persen Pengeluaran Keluarga untuk Pangan

CEK FAKTA: Anies Sebut 50 Persen Pengeluaran Keluarga untuk Pangan

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Pemimpin Hamas adalah Miliarder dan Jadi Sampul Majalah Forbes

[VIDEO] Beredar Hoaks Pemimpin Hamas adalah Miliarder dan Jadi Sampul Majalah Forbes

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com