Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTube Ubah Kebijakan Terkait Sebaran Misinformasi Pemilu AS

Kompas.com - 05/06/2023, 18:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Platform media sosial YouTube mengumumkan kebijakan terbaru terkait misinformasi pada pemilihan umum (pemilu), Jumat (2/6/2023).

Sebelumnya, YouTube selalu menghapus video yang berisi informasi keliru soal pemilu. Kebijakan ini dikeluarkan sebulan setelah Pemilu Amerika Serikat (AS), tepatnya pada Desember 2020.

Sementara dalam kebijakan terbaru, YouTube memutuskan untuk berhenti menghapus konten keliru soal Pemilu 2020 atau Pemilu AS lainnya, terutama yang menyebarkan penipuan, eror, atau kesalahan sistem.

Alasan membuka diskusi dan debat

Selama sekitar dua tahun, YouTube telah menghapus puluhan ribu video dalam satu siklus pemilu.

Melalui Official Blog YouTube, platform tersebut menyadari bahwa menghapus video tidak serta merta mampu mengatasi penyebaran misinformasi.

Alasan lainnya, menghapus video dinilai membatasi ekspresi politik.

"Mengingat hal itu, dan dengan kampanye 2024 sedang berjalan, kami akan berhenti menghapus konten yang mempromosikan klaim palsu soal penipuan, kesalahan, atau gangguan yang terjadi pada tahun 2020 dan Pilpres AS sebelumnya," tulis YouTube.

Perubahan kebijakan dimaksudkan untuk melindungi komunitas dan menyediakan tempat untuk diskusi dan debat terbuka.

"Kemampuan untuk secara terbuka memperdebatkan ide-ide politik, bahkan yang kontroversial atau berdasarkan asumsi yang tidak terbukti, adalah inti dari masyarakat demokratis yang berfungsi – terutama di tengah musim pemilu," imbuh YouTube.

Poin yang tidak berubah

Meski YouTube tidak lagi menghapus konten yang memuat misinformasi seputar pemilu, tetapi ada sejumlah kebijakan yang tetap dipertahankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[HOAKS] Pernyataan Ivan Jaime Siap Bela Timnas Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Ivan Jaime Siap Bela Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah China Melarang Semua Produk iPhone? Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Benarkah China Melarang Semua Produk iPhone? Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Mengenang Debat Capres AS 1960, yang Kali Pertama Disiarkan TV

INFOGRAFIK: Mengenang Debat Capres AS 1960, yang Kali Pertama Disiarkan TV

Sejarah dan Fakta
Manipulasi Foto Ganjar Membersihkan Toilet Umum

Manipulasi Foto Ganjar Membersihkan Toilet Umum

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menko Polhukam Mahfud MD Mundur dari Kabinet Indonesia Maju

[HOAKS] Menko Polhukam Mahfud MD Mundur dari Kabinet Indonesia Maju

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Kentang Restoran Siap Saji Hasil Rekayasa Genetika?

CEK FAKTA: Benarkah Kentang Restoran Siap Saji Hasil Rekayasa Genetika?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal

[HOAKS] Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Meninggal

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Perangkat Elektronik dalam Vaksin Akan Diaktifkan 4 Oktober

[HOAKS] Perangkat Elektronik dalam Vaksin Akan Diaktifkan 4 Oktober

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Surya Paloh Bubarkan Acara Peresmian Cawapres Ganjar

[VIDEO] Hoaks! Surya Paloh Bubarkan Acara Peresmian Cawapres Ganjar

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks PDI-P Jatim Dukung Anies Baswedan, Simak Bantahannya

[VIDEO] Beredar Hoaks PDI-P Jatim Dukung Anies Baswedan, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Kenapa Indonesia Masih Mengimpor Garam?

INFOGRAFIK: Kenapa Indonesia Masih Mengimpor Garam?

Data dan Fakta
INFOGRAFIK: Pemerintah Larang Transaksi di Media Sosial, Termasuk TikTok Shop

INFOGRAFIK: Pemerintah Larang Transaksi di Media Sosial, Termasuk TikTok Shop

Data dan Fakta
Hoaks Menyerang Bakal Capres, dari Konten Manipulasi sampai Narasi Menyesatkan

Hoaks Menyerang Bakal Capres, dari Konten Manipulasi sampai Narasi Menyesatkan

Data dan Fakta
[HOAKS] Kerangka Manusia dengan Tinggi Capai 10 Meter

[HOAKS] Kerangka Manusia dengan Tinggi Capai 10 Meter

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dua Mobil Dinas Pemprov DKI Hilang Setelah Anies Purnatugas

[HOAKS] Dua Mobil Dinas Pemprov DKI Hilang Setelah Anies Purnatugas

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com