KOMPAS.com - Sabtu, 15 April 1989, menjadi hari yang kelam bagi pendukung Liverpool dan sepak bola Inggris. Pada hari itu, terjadi tragedi berdarah yang menewaskan 97 orang.
Stadion Hillsborough di Sheffield menjadi saksi puluhan orang kehilangan nyawa ketika menyaksikan semifinal Piala FA antara Liverpool melawan Nottingham Forest.
Tidak ada satu pun orang yang mengira bahwa akan terjadi tragedi berdarah tersebut. Menjelang pukul 15.00, suporter Liverpool dan Nottingham Forest mulai berdatangan ke Stadion Hillsborough untuk mendukung tim kesayangannya.
Mereka datang membawa kegembiraan dan harapan timnya bisa lolos ke partai final turnamen sepak bola tertua tersebut.
Ketika kick-off pertandingan dimulai pukul 15.00, Stadion Hillsborough sudah dipadati oleh penonton.
Pertandingan baru berjalanan empat menit, seisi stadion dikejutkan dengan robohnya pagar di tribune penonton yang diisi suporter Liverpool.
Para suporter berjatuhan dan saling tindih. Keadaan menjadi kacau sehingga pertandingan harus dihentikan. Banyak suporter yang kehabisan napas, bahkan terinjak-injak.
Hari itu, 94 orang pendukung Liverpool tewas, disusul tiga orang lainnya yang sempat menjalani perawatan.
Peristiwa yang dikenal sebagai Tragedi Hillsborough itu menjadi kecelakaan di stadion dengan jumlah korban tertinggi dalam sejarah Britania Raya.
Usai tragedi, suporter Liverpool menjadi pihak yang disudutkan. Beberapa media menyebut para suporter Liverpool melakukan hal yang menyimpang, seperti mabuk, masuk tanpa tiket, hingga merampok korban yang sudah mati.
Ada pula tuduhan yang menyebut suporter mengencingi polisi, serta memukul petugas yang memberikan pertolongan pertama.
Perdana Menteri Inggris saat itu, Margareth Thatcher, juga menyalahkan suporter yang mabuk sebagai penyebab tragedi.
Namun, fakta baru terungkap. Suporter Liverpool tidak terbukti sebagai penyebab terjadinya Tragedi Hillsborough.
Hasil pengusutan yang dikenal sebagai Laporan Taylor menyatakan bahwa Tragedi Hillsborough disebabkan kesalahan penanganan kerumunan yang dilakukan kepolisian.
Lemahnya kepemimpinan polisi dalam menutup lorong menuju pen atau tribune berdiri 3 dan 4 menyebabkan para suporter menumpuk, hingga memicu terjadinya tragedi berdarah tersebut.
Simak artikel selengkapnya dalam JEO Kompas.com: Ingatan Kelam di Stadion Hillsborough
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.