Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah poster donasi kemanusiaan untuk masyarakat Palestina beredar di media sosial, seperti Twitter dan Facebook.
Poster itu menggunakan logo Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang tengah menghadapi kasus penggelapan dana bantuan sosial.
Poster itu juga memuat foto pendakwah Hilmi Firdausi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Poster donasi kemanusiaan untuk Palestina dengan logo ACT, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
"Katanya ACT bubar, kok masih ada begini?" tulis salah satu akun pada Minggu (26/3/2023).
Berikut teks yang tertera pada poster:
#selamatkanalaqsa rebut kembali Palestina
Yuk ikut donasi kemanusuaan untuk saudara kita di Palestina. Bersama: Ustadz Hilmi Firdausi
Terkait poster tersebut, melalui akun Twitter resminya, Hilmi Firdausi menyampaikan bantahan.
Pada Minggu (26/3/2023), dia menyatakan bahwa fotonya dipakai dalam poster tanpa izin.
"Hoax & Fitnah ! Ini poster lama yg digoreng lg oleh buzzer. Andai ada poster ajakan donasi menggunakan foto sy dari lembaga manapun dipastikan itu tanpa izin," tulisnya.
Hoax & Fitnah ! Ini poster lama yg digoreng lg oleh buzzer. Andai ada poster ajakan donasi menggunakan foto sy dari lembaga manapun dipastikan itu tanpa izin. Jgnkan utk lembaga lain, PP Yatim Dhuafa sy saja tdk pernah mungut donasi, insya Allah kami msh sanggup membiayai sndiri. pic.twitter.com/bWTR2QlnGX
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) March 26, 2023
Sebagai informasi, yayasan filantropi ACT sempat menutup seluruh kantor mereka sejak 7 Juli 2022 lalu.
Dilansir Kompas.com, 14 Juli 2022, penutupan itu merupakan ketentuan dari pemerintah karena adanya pencabutan izin penyelenggara pengumpul dana sumbangan (PUB) dari Kementerian Sosial.
Tiga petinggi ACT menjadi tersangka kasus penggelapan dana bantuan sosial untuk keluarga korban kecelakaan Pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 nomor penerbangan JT 610.
Ketiganya yakni mantan Presiden Yayasan ACT Ahyudin, Presiden ACT periode 2019-2022 Ibnu Khajar, dan mantan Wakil Presiden Operasional ACT Hariyana Hermain.
Seperti diberitakan Kompas.com, 2 Januari 2023, ACT hanya memberikan Rp 20.563.857.503 kepada keluarga korban kecelakaan.
Padahal dana bantuan sebesar Rp 138.546.388.500 dari Boeing Community Investment Fund (BCIF).
Sementara, ACT melakukan penggelapan sekitar Rp 117 miliar dari dana tersebut.
Poster donasi kemanusiaan untuk Palestina dengan logo ACT adalah hoaks. Poster itu merupakan konten manipulasi.
Izin penyelenggara pengumpul dana sumbangan ACT telah dicabut Kemensos pada 2022.
Pendakwah Hilmi Firdausi juga membantah bahwa dirinya terlibat dalam penggalangan dana dalam poster yang beredar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.