Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Sejarah Penetapan Hari Tuberkulosis Sedunia

Kompas.com - 25/03/2023, 16:04 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tuberkulosis (TBC) menjadi salah satunya penyakit menular mematikan di dunia.

Berdasarkan data dari WHO Global TB Report tahun 2020, ada 10 juta orang di dunia menderita TBC dan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya.

Untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang penyakit mematikan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 24 Maret sebagai Hari TBC Sedunia atau World TB Day.

Dikutip dari CDC, penetapan Hari TBC Sedunia terkait sosok dokter sekaligus ilmuwan Jerman, Robert Koch.

Pada 24 Maret 1882, untuk pertama kalinya Robert Koch mengumumkan temuannya soal penyebab penyakit TBC.

Penyebab TBC adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Penemuan Koch itu menjadi langkah paling penting dalam pengendalian dan pemberantasan TBC di seluruh dunia.

Ketika Koch dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran tahun 1905, ia menyampaikan pidato untuk mengampanyekan pemahaman yang lebih luas tentang TBC dan penyebabnya.

Namun setelah penemuan itu, kemajuan selanjutnya dalam melawan TBC relatif lambat. Hingga pada era 1930-an, Guru Besar Epidemiologi pada School of Hygiene, Wade Hampton Frost, menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang epidemiologi TBC.

Dilansir Britannica, pada era 1940-an, Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat memulai serangkaian penelitian yang menjelaskan lebih jauh epidemiologi TBC.

Metode pengobatan yang berkembang pesat dengan kombinasi obat-obatan modern memungkinkan TBC bisa disembuhkan secara penuh.

Kendati demikian, pada 1980-an angka penderita TBC meningkat di seluruh dunia.  Munculnya TBC secara masif tersebut dikaitkan dengan beberapa faktor, seperti HIV/AIDS, serta penurunan kekhawatiran tentang risiko TBC.

Hal ini mendorong WHO menetapkan Hari TBC Sedunia pada 1982. Awalnya peringatan itu bertujuan untuk menarik perhatian para peneliti, lembaga donor, dan masyarakat untuk memerangi TBC. 

Hari TBC Sedunia disponsori oleh WHO yang  didukung beberapa kelompok lain, seperti International Union Against Tuberculosis and Lung Disease.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com