Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Anies Baswedan Ditahan dalam Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Kompas.com - 20/03/2023, 08:35 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial menghadirkan narasi yang menyatakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi tahanan kepolisian dalam kasus kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim itu hoaks.

Narasi yang beredar

Klaim yang mengatakan Anies diproses hukum terkait kebakaran itu, di antaranya dibagikan oleh akun Facebook ini, yang kontennya telah didokumentasikan di sini.

Video yang diunggah Jumat (17/3/2023) itu dilengkapi gambar thumbnail yang memperlihatkan Anies berbaju oranye tengah diekspos jajaran Polres Metro Jakarta Selatan.

Narasi yang disampaikan, Anies saat menjabat gubernur DKI Jakarta telah memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sementara untuk warga Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, dekat Depo Pertamina Plumpang.

Disebutkan juga bahwa, sebelum Pilkada DKI Jakarta 2017 di mana Anies mencalonkan diri, ia berjanji tidak akan menggusur warga di sana meskipun lahan yang mereka tempati milik Pertamina.

Keterangan yang disertakan dalam unggahan sebagai berikut:

G4ra² Pilpres, Pertamina Seng4ja Dib4kar, Ahok Langsung Tvrun Tangan J3bl0skan Anies !!!

Hoaks Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedanditahan terkait kasus kebakaran Depo Pertamina PlumpangTim Cek Fakta Kompas.com Hoaks Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedanditahan terkait kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk mendapatkan informasi terkait foto thumbnail yang memperlihatkan Anies ditahan Polres Metro Jakarta Selatan.

Foto itu merupakan rekayasa, sebab foto aslinya diambil dari foto di artikel Kompas.com ini. Foto sesungguhnya memperlihatkan saat ekspose Mario Dandy Satrio, tersangka penganiayaan, oleh Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).

Mario merupakan satu dari tiga tersangka kasus penganiayaan, di mana korban berinisial D terluka hingga mengalami pembengkakan otak dan koma.

Gambar thumbnail video di Facebook telah direkayasa secara digital sehingga kepala Mario berganti menjadi kepala Anies.

Sementara narasi Anies menerbitkan IMB sementara pada warga dekat Depo Pertamina Plumpang, sama dengan artikel ini.

Narasi Anies berjanji tidak menggusur warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang, sama dengan artikel ini.

Kedua artikel sama-sama berbentuk opini yang mengkritik keputusan Anies membiarkan warga tinggal dekat Depo Pertamina Plumpang, bahkan memberikan IMB sementara.

Namun setelah disimak, dua artikel itu tidak menyebutkan Anies ditangkap, ditahan, maupun dijadikan tersangka oleh kepolisian dalam kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, yang terjadi Jumat (3/3/2023).

Selain itu, dalam pengusutan kasus tersebut, Media Indonesia melaporkan polisi telah memeriksa 24 saksi, namun belum ada hasil signifikan hingga Kamis (16/3/2023).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa klaim Anies ditahan polisi terkait kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang adalah hoaks.

Unggahan itu telah memanipulasi foto thumbnail yang tidak berkaitan dengan kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Foto asli memperlihatkan pelaku kasus penganiayaan Mario Dandy.

Kepolisian juga belum mengumumkan adanya tersangka dalam kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com