Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, Presiden Joko Widodo memecat 64 menteri dengan tidak hormat karena terlibat kasus pencucian uang.
Namun setelah ditelusuri narasi, tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi bahwa Jokowi memecat 64 menteri karena terlibat kasus pencucian uang muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 18 detik pada 15 Maret 2023 dengan judul:
VIRAL ~64 menteri terl1bat k4sus pencuc1an uang, Jokowi p3cat secara t1dak terh0rmat semua nya
Kemudian dalam thumbnail video terdapat keterangan demikian:
ISTANA BERGEJOLAK! 64 MENTERI DI PECAT, TERLIBAT KASUS PENCUCIAN UANG
Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Presiden Jokowi memecat 64 menteri karena terlibat kasus pencucian uang
Untuk diketahui, jumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju tidak mencapai 64 orang. Berdasarkan laman Presidenri.go.id, hanya terdapat 35 menteri.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dalam video tersebut tidak ditemukan informasi mengenai pemecatan 64 menteri oleh Jokowi.
Narator dalam video membacakan artikel di laman Tribun Medan ini.
Artikel tersebut memuat pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebutkan, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan tengah melakukan investigasi terhadap 69 pegawai yang memiliki harta tak wajar.
Menurut dia, Kementerian Keuangan tak segan membersihkan pegawai yang korup dan berkhianat.
Beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi bahwa Jokowi memecat menteri yang terlibat kasus pencucian uang.
Salah satu klip yang menampilkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD identik dengan video di YouTube Kompas TV ini.
Dalam video tersebut Mahfud menyebutkan, ada pergerakan dana mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan, khususnya di Direktorat Jendral Pajak dan Bea Cukai.
Narasi soal Presiden Jokowi memecat 64 menteri karena terlibat kasus pencucian uang adalah hoaks. Dalam video yang beredar tidak ditemukan informasi tersebut.
Narator dalam video membahas mengenai Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan yang sedang menginvestigasi 69 pegawai yang memiliki harta tak wajar.
Selain itu, jumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju tidak mencapai 64, melainkan 35 menteri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.