Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan sejumlah mobil dipenuhi benda mirip cacing beredar di media sosial.
Fenomena itu diklaim sebagai hujan cacing yang terjadi di China.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video hujan cacing di China, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis unggahan Facebook pada Rabu (15/3/2023):
Hujan Cacing di Negara Komunis China...Suatu pertanda buat Negara tersebut..
Narator dalam video menyebutkan, fenomena itu terjadi di Provinsi Liaoning, China.
Kemudian disebutkan, Pemerintah China membuat pengumuman kepada warga untuk membawa payung karena fenomena tersebut.
Banyak artikel yang membahas mengenai hujan cacing di China, kendati demikian tidak semuanya memuat informasi yang valid.
Dilansir Factly, Selasa (14/3/2023), sejauh ini tidak ditemukan adanya pengumuman atau imbauan dari otoritas China soal anjuran memakai payung.
Sementara, media China juga tidak memberitakan mengenai fenomena hujan cacing.
Salah satu video versi lain ditemukan di akun Twitter @journoturk yang diunggah pada Sabtu (11/3/2023).
Dalam video itu, ditampilkan dengan jelas sejumlah mobil yang terparkir dipenuhi benda mirip cacing yang ternyata merupakan guguran bunga catkin.
Video itu bahkan menampilkan pohon yang menaungi mobil-mobil tersebut.
Guguran bunga catkin merupakan hal yang umum terjadi di China.
Sejumlah foto catkin yang jatuh di atas mobil di Beijing, China dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Catkin merupakan sebutan gugusan bunga berbentuk memanjang dari tanaman berjenis kelamin tunggal.
Dikutip dari Britannica, bunga tanpa kelopak itu biasanya terdapat di pohon willow, birch, dan oak.
Video hujan cacing di China. Video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Benda menyerupai cacing yang terdapat pada mobil-mobil yang terparkir merupakan catkin, gugusan bunga yang memanjang.
Catkin diterbangkan angin kemudian jatuh di atas mobil-mobil yang terparkir di China.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.