Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2023, 15:35 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial mengeklaim, dua terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dipertemukan di penjara.

Kedua terdakwa tersebut yakni mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Ferdy Sambo dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

Selain itu disebutkan bahwa Bharada E telah menyampaikan permintaan terakhirnya. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut hoaks.

Narasi yang beredar

Klaim bahwa Ferdy Sambo dan Bharada E dipertemukan di penjara disebarkan antara lain oleh akun Facebook ini dan saluran Youtube ini. Dokumentasinya dapat dilihat di sini.

Gambar thumbnail video memperlihatkan Ferdy dan Richard menggunakan baju tahanan berwarna oranye bertemu di dalam penjara dengan pengawalan polisi.

Keterangan yang disertakan dalam unggahan sebagai berikut:

PERMINTAAN T3R4KHIR BHARADA E S44T DI P3RT3MUK4N D3NG4N S4MBO, INI KATANYA?

Hoaks Ferdy Sambo dan Richard Eliezer dpertemukan di penjara dan Bharada E ucapkan kata-kata terakhirnyaTim Cek Fakta Kompas.com Hoaks Ferdy Sambo dan Richard Eliezer dpertemukan di penjara dan Bharada E ucapkan kata-kata terakhirnya

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk menemukan informasi selengkapnya terkait thumbnail yang memperlihatkan Ferdy dan Richard.

Gambar Ferdy Sambo di balik jeruji besi merupakan hasil rekayasa. Gambar itu sama dengan foto artikel ini, yakni mengenai aktivitas Polsek Dusun Selatan (Dusel), Barito Selatan, Kalteng, Senin 2 November 2020.

Artikel tersebut memberitakan soal pemeriksaan kesehatan narapidana di ruang tahanan secara rutin oleh petugas Polsek Dusel untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

Kemudian terdapat narasi bahwa Richard tetap menjadi anggota Polri meskipun telah menjadi terpidana kasus pembunuhan berencana.

Ia dijatuhi sanksi demosi atau penurunan pangkat di bagian Pelayanan Markas (Yanma). Penurunan pangkat merupakan salah satu dari tiga sanksi yang diberikan Komisi Kode Etik Polri (KKEP).

Narasi tersebut sama dengan artikel ini, yang memuat komentar Penasihat Ahli Kapolri Hermawan Sulistyo bahwa Yanpa posisi baru Richard tidak jauh berbeda dengan office boy (OB), dan berpotensi memberikan keuntungan tertentu.

Pernyataan Hermawan dikutip dari saluran YouTube MetroTV pada Kamis 23 Februari 2023.

Narasi soal tiga sanksi KKEP untuk Richard sama dengan berita Kompas.com. Tiga sanksi tersebut adalah ditetapkan sebagai pelanggar dan pelaku perbuatan tercela, meminta maaf secara lisan, dan demosi satu tahun.

Hal itu disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, saat menggelar jumpa pers hasil sidang KKEP, di Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu 22 Februari 2023.

Narasi mengenai suasana sidang KKEP sama dengan berita Tribunnews.com, di mana Richard mengenakan pakaian dinas harian (PDH) kepolisian, lengkap dengan topi baret cokelat.

Adapun isi video tidak memuat informasi bahwa Ferdy Sambo dan Richard Eliezer dipertemukan di penjara.

Diketahui, Ferdy ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob sambil menunggu proses banding atas vonis hukuman mati.

Vonis hukuman mati Ferdy Sambo belum berkekuatan hukum tetap atau inkrah sebab dia mengajukan banding pada 16 Februari 2023.

Sementara, dikutip dari Kompas.id, Richard telah menerima vonis 1 tahun 6 bulan penjara dan menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta.

Eksekusi dilakukan oleh jaksa eksekutor dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (27/2/2023) siang.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa Ferdy dan Richard dipertemukan di penjara adalah hoaks.

Isi video tidak memuat informasi bahwa Ferdy Sambo dan Richard Eliezer dipertemukan di penjara. Antara isi dan keterangan tertulis tidak ada kesesuaian.

Thumbnail dalam video juga menggunakan foto hasil rekayasa digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

Hoaks atau Fakta
Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com