Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial menyatakan, terjadi demonstrasi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebabkan bangunan tersebut rusak parah.
Demonstrasi itu disebut dilakukan untuk mendesak penangkapan terhadap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim itu salah.
Klaim yang mengatakan Gedung KPK rusak parah disertai desakan massa agar SBY ditangkap, di antaranya disebarkan akun Facebook ini. Dokumentasi konten yang diunggah 8 Maret 2023 itu bisa dilihat di sini.
Dalam thumbnail, terlihat foto demonstrasi yang, menurut keterangan tertulis, dilakukan untuk menuntut hukuman terhadap SBY.
Unggahan berupa video itu berisi narasi yang mengatakan SBY mungkin bisa bernasib sama dengan Presiden ke-2 RI Soeharto yang tidak mendapat penghormatan setelah tidak menjabat.
Narasi video juga mengatakan sejumlah kekurangan SBY dalam menjalankan jabatan sebagai Presiden RI maupun dalam mengambil keputusan untuk Partai Demokrat yang didirikannya.
Keterangan yang disertakan sebagai berikut:
G3DUNG KPK PUSAT RUS4K P4RAH, DESS4KAN T4NGKAP PAK MANTAN SEMAKIN T4K B3NDUNG
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa narasi yang disampaikan dalam video di Facebook itu, sama dengan isi artikel opini ini.
Penulis menyatakan, meskipun SBY tidak sama tingkat otoriternya dengan Soeharto dan tidak menjabat 32 tahun, namun boroknya seperti terlihat semua setelah lengser.
Disebutkan bahwa di antara borok itu ialah kasus korupsi besar yang terjadi di era kepemimpinan SBY, membuat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) anaknya memimpin Partai Demokrat, dan dosa kepada sejumlah pejabat tingkat nasional.
Namun opini itu tidak menyinggung Gedung KPK rusak parah dan adanya demonstrasi mendesak penangkapan SBY di sana, sebagaimana yang diklaim unggahan di Facebook.
Sesungguhnya gedung KPK juga tidak rusak parah dan masih beroperasi. Kondisi Gedung KPK terbaru bisa dilihat di berita Kompas.com.
Salah satunya berita video yang memperlihatkan Tenaga Ahli PD Pasar Jaya Rosario de Marshall alias Hercules, yang keluar dari Gedung KPK pada 8 Maret 2023.