Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Mobil Hakim Dibakar Massa karena Putusan Tunda Pemilu 2024

Kompas.com - 04/03/2023, 17:34 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial menyebutkan, mobil hakim dibakar massa karena membuat putusan yang menyebabkan pemilihan umum (Pemilu) 2024 ditunda.

Narasi itu beredar tidak lama setelah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda Pemilu 2024 setelah memenangkan gugatan Partai Rakyat Adil Makmur atau Prima.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Video yang menyebut mobil hakim dibakar massa karena tunda pemilu, disebarkan oleh akun Facebook ini pada Jumat (3/3/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.

Berikut judul yang tertera:

H4KIM S3SAT TUNDA PEMILU !! MOBIL LUDES DIB4K4R M4SS4 -- BERITA TERBARU.

Video berdurasi 8 menit 55 detik itu telah dilihat lebih dari 26 ribu kali dan mendapat 602 komentar.

Pada thumbnail video, tampak massa sedang melingkar di antara sebuah benda yang terbakar.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Jumat (3/3/2023), yang menyebut mobil hakim dibakar massa karena tunda pemilu.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Jumat (3/3/2023), yang menyebut mobil hakim dibakar massa karena tunda pemilu.
Penelusuran Kompas.com

Thumbnail yang digunakan dalam video bersumber dari hasil jepretan Debbie Sutrisno yang diunggah di IDN Times Jabar pada 23 September 2019.

Foto itu bukanlah foto massa membakar mobil hakim, melainkan aksi mahasiswa di Bandung sebagai bentuk ketidakpuasan atas kinerja DPR dan pemerintah pusat.

Tangkapan layar hasil pencarian di Yandex Images, menampilkan hasil jepretan Debbie Sutrisno yang diunggah di IDN Times Jabar pada 23 September 2019.Yandex Images Tangkapan layar hasil pencarian di Yandex Images, menampilkan hasil jepretan Debbie Sutrisno yang diunggah di IDN Times Jabar pada 23 September 2019.
Sementara, dalam video tampak potongan-potongan pendapat pengamat politik Rocky Gerung.

Video itu bersumber dari kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Jumat (3/3/2023).

Dalam video itu, Rocky menyampaikan pandangannya soal putusan hakim PN Jakpus atas penundaan pemilu.

Adapun setelah video Rocky ditampilkan, narator dalam video yang beredar di Facebook membacakan berita yang dijiplak dari media online.

Pada bagian pertengahan, narator membaca berita dari Kompas.com yang diterbitkan pada Kamis (2/3/2023) mengenai putusan PN Jakpus yang memenangkan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) atas gugatan perdata mereka terhadap KPU.

KPU, menurut hakim, terbukti melakukan kesalahan dalam tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024.

Sehingga, PN Jakpus memerintahkan KPU untuk menunda pemilu 2024.

Pada bagian terakhir, narator membacakan pemberitaan dari Kompas.TV yang diterbitkan pada Kamis (2/3/2023).

Berita itu juga menginformasikan mengenai penundaan Pemilu 2024, buntut dari gugatan partai yang dipimpin Agus Jabo tersebut.

Dari cuplikan video hingga berita yang dibacakan oleh narator, tidak ada informasi mengenai mobil hakim yang dibakar.

Kesimpulan

Video yang menyebut mobil hakim dibakar massa karena tunda pemilu adalah hoaks.

Video itu hanya berisi potongan dari video lain, sementara narator membaca teks berita dari Kompas.com dan Kompas.TV.

Tidak ada bukti yang disajikan terkait pembakaran mobil hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com