KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan sebaran surat palsu mengenai permintaan kerja sama program SatuSehat.
Terdapat tiga lembar lampiran surat mengatasnamakan tiga pejabat Kemenkes yang berbeda.
Surat pertama bernomor HK.798439/874-00030-32/20221004/PL berisi tentang Pembelian Sistem Perangkat Keras dan Perawatan Antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan PT Arsi Mandiri Utama.
Surat itu mencatut nama Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan selaku Pejabat Pembuat Komitmen, dr. Azhar Jaya, SKM, MARS dan Direktur Utama PT Arsi Mandiri Utama, M. Habie Wirachman.
Surat kedua bernomor HK.87309/8731-987358.929/2022208/PL perihal Pengembangan Platform SatuSehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan PT Arsi Indogas.
Terakhir, surat bernomor 8098/HK-098/XXI soal Presentasi Pekerjaan yang ditujukan kepada Direktur Utama PT Arsi Indogas tertanggal 27 Januari 2023.
Surat tersebut mencatut nama Direktur Kesehatan Primer, Yanti Herman.
Awas! Beredar Surat Palsu Mengatasnamakan Kementerian Kesehatan Terkait Pengembangan Program SATU SEHAT @KemenkesRI https://t.co/ZBLWUpobwa pic.twitter.com/G8Bpf5N6em
— Kementerian Kesehatan RI (@KemenkesRI) February 10, 2023
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan, tiga surat terkait pengembangan program SatuSehat itu palsu.
"Dapat kami sampaikan bahwa surat yang beredar tersebut palsu. Surat tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dengan mencatut nama-nama pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan," ujar Nadia, dikutip dari situs Kemenkes, 8 Februari 2023.
Nadia mengimbau kepada publik agar berhati-hati terhadap surat mengatasnamakan Kemenkes, terlebih yang meminta bayaran atau imbalan tertentu.
Apabila menerima surat semacam itu, sebaiknya memastikan kembali kebenaran informasinya melalui kanal resmi Kemenkes, baik melalui media sosial, telepon, maupun WhatsApp.
Program SatuSehat resmi diluncurkan tahun lalu oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dilansir Kompas.com, 27 Juli 2022, program tersebut dibuat dalam rangka transformasi teknologi informasi kesehatan.
Menkes menargetkan penyatuan informasi dari 32 rumah sakit daerah, puskesmas, laboratorium, dan apotek dalam satu platform.
Platform tersebut diharapkan dapat menjadi pertukaran data kesehatan nasional menjadi lebih efektif dan efisien.
Informasi terbaru mengenai pengembangan program SatuSehat, Kemenkes berencana mengalihfungsikan aplikasi PeduliLindungi menjadi aplikasi SatuSehat.
Hal itu disampaikan di Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji.
Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (17/2/2023), rencananya aplikasi PeduliLindungi akan berganti nama dan fungsi menjadi SatuSehat Moblie per 28 Februari 2023.
"Kami sedang transisi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat. Kami akan meluncurkan, mudah-mudahan, akhir 28 Februari kami akan meluncurkan menjadi SatuSehat Mobile," kata Setiaji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.