Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bharada E Bebas dan Dijemput Presiden Jokowi

Kompas.com - 10/02/2023, 13:53 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Bharada Richard Eliezer alias Bharada E masih menunggu sidang putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Namanya menjadi perbincangan di media sosial, yang sebagian menyatakan dirinya telah bebas dan dijemput Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim itu keliru.

Narasi yang beredar

Klaim yang mengatakan Bharada E bebas dan dijemput Jokowi itu di antaranya disebarkan akun Facebook ini.

Video itu memperlihatkan pernyataan Pakar Hukum Pidana Asep Iwan Iriawan, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Sulistyowati Irianto, dan kuasa hukum Bharada E Ronny Talapessy.

Ketiganya menceritakan dukungan sejumlah akademisi agar Bharada E yang diajukan menjadi justice collaborator (JC) dalam kasus itu mendapatkan hukuman ringan dari hakim.

Sementara narasi yang disebutkan, terkait kekaguman para akademisi terhadap kejujuran Bharada E ketika menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus tersebut.

Diceritakan juga kemarahan kuasa hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, terhadap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), I Ketut Sumedana, yang menyatakan hanya tindak pidana terorganisasi yang memiliki akses pada penetapan status JC.

Video juga memaparkan kabar ditangkapnya kuasa hukum terdakwa lainnya, yakni Putri Candrawathi, Febri Diansyah, karena ketahuan menyuap hakim.

Keterangan yang disertakan dalam unggahan di Facebook sebagai berikut:

DIJEMPUT PAK JOKOWI KEBEBASAN BARADA E, DI SAMBUT DENGAN MERIAH PAGI INI

Hoaks Bharada E bebas dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan dijemput Presiden JokowiTim Cek Fakta Kompas.com Hoaks Bharada E bebas dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan dijemput Presiden Jokowi

Penelusuran Kompas.com

Dengan menggunakan mesin pencari, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan berita yang memiliki kesamaan dengan potongan-potongan video dalam unggahan tersebut.

Pernyataan Asep sama dengan isi berita Metro TV yang diunggah Senin (6/2/2023). Dia tengah menjelaskan kejujuran Bharada E dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J, telah dikagumi para profesor perguruan tinggi.

Demikian juga pernyataan Sulistyowati sama dengan berita Kompas TV yang juga menjelaskan alasan para profesor mendukung majelis hakim memberikan hukuman ringan pada Bharada E.

Setelah ditelusuri, narasi yang disampaikan dalam video terkait kekaguman profesor pada kejujuran Bharada E sama dengan artikel ini, kemarahan Kamarudin sama dengan artikel ini, dan konten ini sama dengan narasi Febri ditangkap.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com