Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Indonesia Geser Uni Eropa sebagai Produsen Baja Terbesar

Kompas.com - 08/02/2023, 12:59 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Kemajuan industri pertambangan mineral Indonesia menjadi bahan pembicaraan di media sosial, namun sebagian berisi informasi yang salah.

Salah satu klaim yang beredar menyatakan Indonesia telah menggeser Uni Eropa sebagai produsen baja terbesar di dunia.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim itu tidak benar.

Narasi yang beredar

Klaim bahwa produksi baja Indonesia menyalip Uni Eropa salah satunya disebarkan oleh akun Facebook ini.

Konten video yang diunggah memperlihatkan sosok Presiden Joko Widodo. Ada pula narasi soal perkembangan industri tambang mineral pasca-penyetopan ekspor bijih nikel.

Narasi video membandingkan kondisi di Indonesia itu dengan Uni Eropa yang tengah menghadapi krisi energi, dampak saling embargo dengan Rusia buntut perang Ukraina-Rusia.

Pada bagian akhir, narator menyebutkan bahwa kini produksi baja Indonesia menjadi yang terbesar di dunia setelah China.

Keterangan yang disertakan sebagai berikut:

Kabar Baik !! RI Resmi Posisi Uni Eropa Sebagai Produsen Baja Sedunia

Hoaks Indonesia geser Uni Eropa sebagai produsen tembaga terbesar di dunia setelah ChinaTim Cek Fakta Kompas.com Hoaks Indonesia geser Uni Eropa sebagai produsen tembaga terbesar di dunia setelah China

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video mirip dengan berita CNBC Indonesia ini dan ini.

Narator membacakan kutipan berita CNBC berjudul "Krisis Energi Eropa: Ribuan Perusahaan Terancam Gulung Tikar".

Salah satu kalimat yang dibacakan yakni, "Menurut perkiraan kelompok tersebut (Konfederasi Bisnis Eropa), sebanyak 70 persen dari produksi pupuk Eropa telah ditutup atau melambat, sementara 50 persen dari total kapasitas aluminium telah hilang."

Namun, narator mengganti kata "pupuk eropa" menjadi "baja", seakan-akan berita tersebut berisi perbandingan produksi baja Indonesia dengan Uni Eropa.

Adapun berita CNBC menjelaskan mengenai perekonomian Uni Eropa yang terancam karena naiknya harga gas dan listrik.

Sementara berdasarkan data World Steel, Indonesia merupakan produsen baja kasar terbesar ke-15 di dunia, pada 2022.

Jumlah produksi Indonesia tercatat 15,6 juta ton, di bawah Turkiye sebagai produsen terbesar ke-8 dengan hasil 35,1 juta ton.

Selain itu, mengacu pada data World Steel, produksi baja kasar Turkiye pada 2021 mencapai 40,4 juta ton. Angka ini sesuai dengan artikel yang ditayangkan kantor berita Turkiye, Anadolu Agency.

Adapun tiga besar produsen baja kasar di dunia secara berurutan adalah China, India dan Jepang. Setelah itu disusul Amerika Serikat (AS), Rusia dan Korea Selatan.

Map produksi baja kasar di dunia tahun 2022 oleh World SteelWorld Steel Association Map produksi baja kasar di dunia tahun 2022 oleh World Steel

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa produksi baja Indonesia telah menggeser Uni Eropa dan menjadi yang terbesar di dunia adalah tidak benar.

Unggahan di Facebook itu memanipulasi berita CNBC, seakan-akan isi artikel yang dibahas mengenai perbandingan industri baja Indonesia dengan Uni Eropa.

Selain itu, berdasarkan data World Steel, produksi baja Indonesia masih kalah dengan Turkiye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bill Gates Melepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[HOAKS] Bill Gates Melepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video WN China Tembakkan Senjata Api di Hadapan Sejumlah Orang di Sumut

[HOAKS] Video WN China Tembakkan Senjata Api di Hadapan Sejumlah Orang di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menara Eiffel Disorot Lampu Berwarna Bendera Israel pada 2023

[KLARIFIKASI] Menara Eiffel Disorot Lampu Berwarna Bendera Israel pada 2023

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pesawat Jatuh di Perairan Nagekeo NTT pada 22 April

[HOAKS] Pesawat Jatuh di Perairan Nagekeo NTT pada 22 April

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Foto Truk Pengangkut Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

INFOGRAFIK: Hoaks! Foto Truk Pengangkut Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Tol Bocimi Ambles karena Bencana Alam?

CEK FAKTA: Benarkah Tol Bocimi Ambles karena Bencana Alam?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keramaian di Bandara Israel Terjadi 2022, Bukan karena Eksodus Usai Serangan Iran

INFOGRAFIK: Foto Keramaian di Bandara Israel Terjadi 2022, Bukan karena Eksodus Usai Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Video Jokowi Mengancam Rakyat

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Video Jokowi Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gedung Terbakar di Israel akibat Serangan Iran

[HOAKS] Video Gedung Terbakar di Israel akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
Terbongkarnya Buku Harian Palsu Hitler pada 1983

Terbongkarnya Buku Harian Palsu Hitler pada 1983

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Ayatollah Khamenei Jadi Sampul Majalah Forbes Edisi April 2024

[HOAKS] Ayatollah Khamenei Jadi Sampul Majalah Forbes Edisi April 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Genangan Air di Kereta Whoosh Bukan karena Kebocoran

[KLARIFIKASI] Genangan Air di Kereta Whoosh Bukan karena Kebocoran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Sistem Pertahanan Iran Jatuhkan Pesawat F-35 Israel

[HOAKS] Video Sistem Pertahanan Iran Jatuhkan Pesawat F-35 Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Polisi Temukan 400 Kg Emas Batangan di Rumah Sandra Dewi

[HOAKS] Polisi Temukan 400 Kg Emas Batangan di Rumah Sandra Dewi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com