Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

[JEO] Menantang Maut di Lubang Tambang

Kompas.com - 08/02/2023, 08:59 WIB
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KOMPAS.com - Pertambangan emas skala kecil ataupun besar dinilai telah menyumbang kerusakan lingkungan di sejumlah kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelepasan residu merkuri dari proses pemurnian emas mencemari sawah, sungai, dan laut. Tidak hanya lingkungan, penggunaan merkuri juga berdampak buruk pada kesehatan manusia, bahkan menyebabkan kematian.

Namun, ribuan warga NTB bergantung hidup pada sektor pertambangan emas skala kecil (PESK). Dodo (36), warga Desa Lekong, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, sudah belasan tahun bekerja sebagai penambang emas.

Meski statusnya ilegal, masyarakat seperti Dodo tak gentar bertaruh nyawa, apa pun dilakukan agar bisa mencari nafkah.

Biaya hidup sehari-hari yang kian tinggi membuat Dodo tak memiliki pilihan lain untuk menyambung hidup. Ia hanya lulusan sekolah menengah pertama (SMP).

Pekerjaan yang dilakoni Dodo bukan tanpa bahaya. Zat asam beracun yang berasal dari lubang tambang dan merkuri mengancam nyawa para penambang.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa berupaya meminimalisasi pertambangan tanpa izin yang berimbas pada rusaknya lingkungan.

Pemkab mengimbau agar penambang menangguhkan aktivitas pertambangan emas skala kecil (PESK).

PESK dapat menjadi legal asalkan memenuhi persyaratan yang diajukan pemerintah dalam rangka mengurangi penggunaan merkuri.

Lantas, bagaimana upaya pemerintah dalam meminimalisasi penggunaan merkuri dan dampak kerusakan lingkungan yang timbul?

Apakah ada solusi lain agar masyarakat tidak kehilangan sumber penghidupan?

Simak artikel selengkapnya di JEO: Menantang Maut di Lubang Tambang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[HOAKS] Sri Mulyani Seret Luhut dalam Polemik Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun

[HOAKS] Sri Mulyani Seret Luhut dalam Polemik Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun

Hoaks atau Fakta
Situs Internet Archive Digugat atas Dugaan Pembajakan Buku

Situs Internet Archive Digugat atas Dugaan Pembajakan Buku

Data dan Fakta
[HOAKS] Prabowo dan Ganjar Resmi Jadi Capres-Cawapres pada 17 Maret

[HOAKS] Prabowo dan Ganjar Resmi Jadi Capres-Cawapres pada 17 Maret

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Anies Baswedan Ditetapkan Tersangka Korupsi Formula E

[HOAKS] Anies Baswedan Ditetapkan Tersangka Korupsi Formula E

Hoaks atau Fakta
Awal Terbentuknya Comic-Con di San Diego, Panggung bagi Pencinta Komik

Awal Terbentuknya Comic-Con di San Diego, Panggung bagi Pencinta Komik

Sejarah dan Fakta
Pemilih Perempuan Berpotensi Dongkrak Suara pada Pemilu 2024

Pemilih Perempuan Berpotensi Dongkrak Suara pada Pemilu 2024

Data dan Fakta
[HOAKS] Bupati Sebut Fadli Zon sebagai Aktor Pelarangan Natal di Lebak

[HOAKS] Bupati Sebut Fadli Zon sebagai Aktor Pelarangan Natal di Lebak

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Bharada E Dilarikan ke RS karena Kondisinya Kritis

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Bharada E Dilarikan ke RS karena Kondisinya Kritis

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tangkal Hoaks Kesehatan, Pentingnya Literasi Kesehatan Digital

INFOGRAFIK: Tangkal Hoaks Kesehatan, Pentingnya Literasi Kesehatan Digital

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Mencatut Sri Mulyani...

Beragam Informasi Keliru Mencatut Sri Mulyani...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks, Banding Ferdy Sambo Ditolak dan Segera Dieksekusi

[VIDEO] Hoaks, Banding Ferdy Sambo Ditolak dan Segera Dieksekusi

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks, Mario Dandy Ditembak karena Kabur Saat Rekonstruksi

[VIDEO] Hoaks, Mario Dandy Ditembak karena Kabur Saat Rekonstruksi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jenazah Saddam Hussein Masih Utuh Setelah Bertahun-tahun

[HOAKS] Jenazah Saddam Hussein Masih Utuh Setelah Bertahun-tahun

Hoaks atau Fakta
Medsos Penuh Keterbelahan, Media Massa Diminta Menjembatani Perbedaan

Medsos Penuh Keterbelahan, Media Massa Diminta Menjembatani Perbedaan

Data dan Fakta
Laporan Kebahagiaan Dunia 2023, Indonesia Berada di Urutan ke-84

Laporan Kebahagiaan Dunia 2023, Indonesia Berada di Urutan ke-84

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke