KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan perseteruannya dengan Presiden AS Joe Biden masih menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
Bahkan, baru-baru ini seseorang mencoba membandingkan keduanya memakai aplikasi kecerdasan buatan berbasis teks yang tengah naik daun, yaitu Chat Generative Pre-Trained Transformer atau ChatGPT OpenAI.
Diberitakan Snopes, sebuah tangkapan layar aplikasi ChatGPT dengan dua perintah yang masing-masing mendapatkan jawaban otomatis, dibagikan akun Twitter ini.
They’re turning Chat-GPT into a good little tech worker pic.twitter.com/dwu7gIQxr8
— Echo Chamber (@echo_chamberz) January 30, 2023
Intruksi pertama yang diberikan, pengguna meminta ChatGPT membuat puisi yang bersifat mengagumi Trump.
Mesin tulis otomatis itu pun menanggapi tidak bisa melakukannya, karena tidak memiliki kapasitas untuk menilai seseorang. Apalagi, banyak opini baik dan buruk terkait Trump.
Kemudian diberikan intruksi kedua, yakni untuk membuatkan puisi yang memuji Biden.
Tanggapan yang didapat berupa tiga bait puisi yang menceritakan kinerja berkualitas dan sikap positif Biden, hingga menyebut Biden menunjukkan jalan rakyat dalam melalui badai.
Sejumlah tanggapan atas twit itu pun memperlihatkan percobaan yang sama, di mana ChatGPT mau membuatkan puisi untuk mengagumi Bidan namun tidak menyediakan puisi untuk Trump.
Snopes melakukan pengetesan pada ChatGPT untuk membuktikan kebenaran atas klaim yang disebar di Twitter itu. Mereka mengirimkan dua intruksi yang sama.
Meskipun dengan kalimat yang sedikit berbeda, namun tanggapan ChatGPT yang keluar bisa dibilang memiliki makna sama dengan yang beredar di Twitter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.