Namun, sebagian lainnya berpendapat mereka dan orangtua mereka juga telah bekerja keras untuk perkembangan AS, sehingga berhak tinggal dan menjadi warga resmi di sana.
"Mereka berpendapat bahwa keringat dan darah mereka, keluarga mereka yang pernah diperbudak, membangun negara ini. Jadi karena itu mereka memiliki hak yang sama untuk berada di sini dan menjadi warga negara," kata Greene.
Di sisi lain, banyak juga yang berpendapat miring pada kerja-kerja American Colonization Society, bahwa mereka hanya bentuk trik mengulur waktu agar praktik perbudakan berumur panjang.
Lantaran muncul gerakan abolisionis pada 1830-an yang menuntut perbudakan segera dihapuskan, dan menolak cara American Colonization Society yang melakukannya bertahap.
Selain itu, kelompok abolisionis mengatakan memindahkan mantan budak ke tanah yang baru, dengan konflik dan penyakit baru, merupakan suatu bentuk kekejaman.
Presiden AS ke-16 Abraham Lincoln pun pernah mengakui bahwa harapan solusi terbaik masalah perbudakan mungkin membiarkan mantan budak tetap tinggal di AS, karena faktanya potensi kematian menunggu mereka yang dikirim ke Liberia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.