KOMPAS.com - Penyebaran hoaks saat ini begitu banyak beredar, terutama di media sosial dan aplikasi pesan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengecek informasi yang diterima.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center, sebagian masyarakat tidak mengecek kebenaran informasi di internet.
Meski tidak mengecek kebenaran informasi itu, mereka tetap menyebarkannya.
Survei memperlihatkan bahwa ada 52,2 persen responden yang tidak mengecek informasi berupa teks, gambar, video, hingga tautan yang ada di medsos.
Sisanya, 47,8 persen, melakukan penelusuran jika ada konten atau unggahan di media sosial yang dinilai mencurigakan.
Apa saja penelusuran yang dilakukan?
Bagaimana kemampuan mengidentifikasi hoaks masyarakat Indonesia?
Simak dalam infografik berikut ini:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.