KOMPAS.com - Mark Zuckerberg masih berstatus mahasiswa tingkat awal di Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat (AS), ketika membuat platform sosial bernama Facebook.
Aplikasi berbasis website yang dia bangun bersama teman sekampusnya, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes, mulai diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004.
Dilansir dari History, awalnya mereka membuat Facebook sebagai media bersosial antar-mahasiswa Harvard, yang langsung ramai pemakai.
Di hari peluncuran Facebook, mereka terus memperhatikan layar yang memperlihatkan jumlah pendaftar yang terus bertambah hingga 1.200-1.500 mahasiswa.
Mereka kemudian menerima pengguna dari kampus-kampus lain di Kota Boston, negara bagian Massachusetts. Hingga akhir tahun atau dalam sebelas bulan pertama, Facebook berisi satu juta akun pengguna.
Di saat itulah, angel investor yang cenderung memberikan pendanaan rintisan usaha, bernama Peter Thiel, mengguyur uang 500.000 dollar AS untuk pengembangan Facebook.
Mark pun mengambil kesempatan itu, keluar dari kampusnya, membuka kantor Facebook di negara bagian California, AS, dan mulai serius membangun perusahaan di sana.
Sejak awal kemunculannya, Facebook dinilai memiliki kelebihan dibanding website lain, yakni kemajuan dalam hal partisipasi penggunanya yang kadang disebut tahap Web 2.0.
Kemajuan di bidang teknologi pun terus didorong Mark, dengan membangun platform augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan dunia virtual bernama Metaverse.
Mark juga membangun perusahaan bernama Meta sebagai induk Facebook, Metaverse, dan produk-produk teknologi lain yang mereka kembangkan.
Kini naik dan turunnya harga saham Meta sangat mempengaruhi kekayaan Mark dari perusahaan yang dibangunnya itu, sejak menjadi perusahaan publik mulai Mei 2012.
Misalnya baru-baru ini saat harga saham Meta naik 23 persen, kekayaan Mark naik 12,4 miliar Dollar AS menjadi 67,6 miliar dollar AS, sebagaimana dilansir Forbes.
Facebook pun tak lepas dari kontroversi terkait keamanan data penggunanya, sebaran misinformasi dan disinformasi karena interaksi yang sangat bebas, dan tentang isu lainnya.
Namun, Facebook tetap dianggap menjadi salah satu badan paling penting di abad ke-21 ini.
Salah satunya dibuktikan data dari Stata yang menyatakan pengguna aktif bulanannya mencapai 2,9 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.