KOMPAS.com - Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) Ford mengandalkan penjualan mobil Model T pada era 1908-1927, yang merevolusi industri otomotif dan jadi mobil terlaris di dunia.
Sayangnya, mobil yang tampak seperti delman dengan tenaga mesin, tanpa atap, dan hanya tersedia warna hitam itu, lama-lama ditinggalkan dan berhenti diproduksi Mei 1927.
Dikutip dari History, beruntung sebelum Henry Ford pendiri dan pemilik perusahaan tersebut menerima usulan dari putranya, Edsel Ford.
Usulan Edsel salah satunya agar Ford mengambil alih kepemilikan Lincoln Motor Company, perusahaan produsen mobil dengan model yang lebih ramping, bergaya dan nyaman, yang mencuri perhatiannya.
Pertimbangan lainnya, pendiri Lincoln, Henry Leland, tengah menjual perusahaan itu karena kesulitan keuangan. Lincoln dahulu dia ambil dari nama Presiden AS ke-16, Abraham Lincoln.
Edsel berhasil meyakinkan ayahnya untuk membeli perusahaan itu seharga 8 juta dollar AS pada 4 Februari 1922, yang ternyata berperan besar dalam pengembangan perusahaan itu.
Adanya perselisihan antar-pemegang saham memaksa Henry Ford mundur dari jabatan presiden perusahaan yang didirikannya itu pada Januari 1919.
Namun Edsel yang menggantikannya membeli sebagian kecil saham itu dan berhasil mengendalikan perselisihan yang sebelumnya muncul.
Sejak saat itu Edsel semakin banyak mempengaruhi keputusan perusahaan.
Ketika itu juga kontribusi besar Edsel pada perusahaan mulai tampak, yakni mendorong pembuatan mobil yang menarik sekaligus memiliki fungsi yang handal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.