Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Minyak Rusia Terbebas dari Embargo Eropa karena Manuver Jokowi

Kompas.com - 04/02/2023, 14:35 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Media sosial Indonesia kerap digunakan warganet membicarakan perang Rusia-Ukraina. Namun, beberapa di antaranya berisi informasi keliru.

Misalnya, ada klaim yang beredar di media sosial mengatakan bahwa manuver Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi berhasil membatalkan embargo minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan klaim itu hoaks.

Narasi yang beredar

Klaim yang menyebutkan manuver Presiden Jokowi berhasil mengubah kebijakan Uni Eropa salah satunya disebarkan oleh akun Facebook ini.

Unggahan berupa video itu menampilkan Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato, narasi terkait kondisi perdagangan minyak mentah Rusia yang diembargo Uni Eropa.

Narasi yang disampaikan bahwa Presiden Jokowi mengaku ditelepon lima presiden dan perdana menteri lain.

Narasi video tersebut mengaitkannya dengan pembatalan embargo Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia.

Keterangan yang disertakan dalam unggahan sebagai berikut:

Manuver Luar Biasa Dari Jokowi, Gara Gara Jokowi Minyak Rusia Terbebas Dari Embargo Uni Eropa

Hoaks manuver Presiden Joko Widodo berhasil membatalkan embargo minyak mentah Rusia oleh Uni EropaTim Cek Fakta Kompas.com Hoaks manuver Presiden Joko Widodo berhasil membatalkan embargo minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa

Penelusuran Kompas.com

Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa yang diucapkan Presiden Jokowi dalam video di Facebook sama dengan kutipannya dalam berita Kompas.com dan publikasi resmi Kantor Sekretariat Kabinet (Setkab) RI.

Kedua sumber informasi itu menyatakan Presiden Jokowi mengaku ditelepon lima presiden dan perdana menteri negara lain terkait moratorium sementara ekspor batu bara.

Dalam pidato yang disampaikan saat Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jakarta Selatan pada 21 Juni 2022 itu, Presiden Jokowi tidak membahas Rusia maupun Ukraina.

Sementara narasi dalam video itu, setelah disimak membacakan penggalan berita-berita ini, ini, ini, ini, ini dan ini. Namun kata-kata tertentu diubah sehingga maknanya berbeda.

Misalnya, batu bara diubah menjadi minyak Rusia dan kata China diganti Indonesia, yang kemudian memunculkan kesan bahwa manuver Presiden Jokowi berhasil membatalkan embargo minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa.

Di sisi lain, CNBC sesungguhnya memberitakan bahwa Uni Eropa belum mencabut embargo mereka terhadap minyak mentah Rusia, khususnya impor jalur laut.

Bahkan, mereka berencana untuk mengembargo juga minyak olahan atau bahan bakar minyak (BBM) asal Rusia, termasuk untuk jenis solar dan bahan bakar jet.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa klaim Uni Eropa membatalkan embargo terhadap minyak mentah Rusia karena manuver Jokowi adalah hoaks.

Video dan narasi dalam unggahan itu telah dimanipulasi seakan-akan mengabarkan manuver Presiden Jokowi berhasil mengubah kebijakan Uni Eropa.

Di sisi lain, sesungguhnya Uni Eropa belum mencabut embargo mereka atas minyak mentah Rusia, bahkan hendak menambah komoditas yang diblokir, yakni minyak olahan atau BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
'Me at The Zoo', Kilas Balik Video Pertama di YouTube

"Me at The Zoo", Kilas Balik Video Pertama di YouTube

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com