KOMPAS.com - Berbagai informasi beredar di media sosial terkait sengketa Pulau Pasir yang berlokasi di selatan Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satu narasi yang muncul yakni Presiden Joko Widodo naik pitam karena di tengah isu sengketa Pulau Pasir antara Indonesia dan Australia, Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pengebom.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi bahwa Jokowi naik pitam salah satunya disebarkan oleh akun Facebook ini dalam bentuk video.
Video tersebut menampilkan aktivitas militer udara dan sejumlah pertemuan resmi, yang sebagian memperlihatkan sosok Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Kemudian terdapat narasi soal pengiriman pesawat pengebom B-52 dari AS ke Australia.
Tak hanya itu, AS juga berencana untuk membangun pangkalan militer di Australia utara.
Tulisan dalam thumbnail video berbunyi sebagai berikut:
AMERIKA-AUSTRALIA Kirim Pesawat TEMPUR
JOKOWI NAIK PITAM
SUNGGUH DILUAR DUGAAN
JOKOWI HADAPI ANCAMAN AMERIKA-AUSTRALIA
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa narasi dalam video tersebut itu identik dengan artikel ini, ini dan ini.
Adapun Indonesia tidak terlibat sengketa atau konflik dengan Australia terkait kepemilikan Pulau Pasir.
Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) L Amrih Jinangkung menuturkan bahwa Pemerintah RI mengakui Pulau Pasir milik Australia, sebagaimana diberitakan Antara.
Ia menegaskan catatan sejarah menunjukkan Indonesia (dulu Hindia Belanda) tidak pernah memiliki Pulau Pasir.
Sementara, pengiriman enam pesawat pengebom tidak terkait dengan sengketa Pulau Pasir. Seperti diberitakan Kompas.com, pengiriman enam pesawat tempur B-52 oleh AS ke Australia dinilai untuk menyaingi kekuatan China di Asia Pasifik.