Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial Facebook memuat narasi bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlibat kasus korupsi bantuan sosial.
Narasi konten menyebutkan, tersangka korupsi bansos DKI Jakarta menyetorkan uang ratusan miliar ke rekening Anies.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Konten yang memuat narasi Anies terlibat kasus korupsi bansos DKI Jakarta dibagikan di Facebook oleh akun ini pada Selasa, (31/1/2023).
Berikut narasi yang dibagikan:
Pengakuan Tersangka Bansos DKI Mengejutkan !!
Setor Ratusan Miliar Ke rekening Anies Baswedan
Narasi itu disertai video berdurasi 8 menit yang telah mendapatkan 58.000 tayangan.
"Baru partai solidaritas Indonesia yang ngegas soal dugaan korupsi yang dilakukan oleh Yohanes Baswedan yang sampai membuat jatah beras bagi para rakyat DKI yang sulit membusuk," demikian narasi yang diungkapkan narator.
Foto thumbnail video tersebut memuat gambar seorang perempuan berjilbab yang mengenakan rompi oranye. Perempuan itu diapit oleh dua orang polisi.
Salah seorang polisi tampak menyodorkan mikrofon ke arah perempuan tersebut.
Narasi yang dibacakan narator video tersebut berasal dari artikel yang dipublikasikan Seword.com pada 15 Januari 2023 berjudul "Baru PSI yang Gaspol Soal Dugaan Korupsi Bansos, Partai Lain Mana?".
Artikel itu membahas tentang reaksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terhadap kasus dugaan korupsi bansos DKI Jakarta.
Namun, artikel itu tidak menyinggung soal tersangka kasus korupsi bansos DKI Jakarta yang dalam narasi Facebook diklaim menyetorkan uang miliaran ke rekening Anies Baswedan.
Berdasarkan pemberitaan terkini, Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menetapkan tersangka terkait dugaan korupsi bansos DKI Jakarta.
Diberitakan Kompas.com, 13 Januari 2023, Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, KPK baru mengetahui soal isu korupsi bansos DKI Jakarta.
"Mengenai bansos itu baru kami dengar ya. Kalau artinya masyarakat yang tahu terkait dengan dugaan korupsi, sebaiknya melapor ke KPK," ujar Ali.
Sementara itu, penelusuran menggunakan metode reverse image search menemukan bahwa foto thumbnail video yang dibagikan di Facebook merupakan hasil manipulasi.
Foto itu identik dengan foto jumpa pers kasus pembunuhan di Mapolres Demak, Jawa Tengah pada 19 Agustus 2021 yang dimuat di Detik.com.
Dalam foto itu, tampak seorang pria berbaju biru dengan wajah tertutup masker diapit oleh dua orang polisi. Salah satu polisi menyodorkan mikrofon ke arah pria tersebut.
Foto itu dimanipulasi dengan menghapus gambar pelaku pembunuhan di Demak, kemudian diganti dengan gambar seorang perempuan berjilbab yang mengenakan rompi oranye.
Perempuan tersebut adalah mantan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari saat memakai rompi oranye. Puput divonis 4 tahun penjara karena terlibat kasus suap jual-beli jabatan kepala desa (kades) di Probolinggo, Jawa Timur.
Foto Puput saat memakai rompi oranye dalam thumbnail video Facebook identik dengan foto yang dipublikasikan Liputan6.com pada 31 Agustus 2021.
Konten Facebook yang memuat narasi bahwa tersangka korupsi bansos DKI Jakarta menyetorkan uang ratusan miliar ke rekening Anies Baswedan adalah hoaks.
Berdasarkan pemberitaan terkini, KPK belum menetapkan tersangka terkait dugaan korupsi bansos DKI Jakarta.
Sementara itu, melalui penelusuran menggunakan metode reverse image search, foto thumbnail video yang dibagikan di Facebook merupakan hasil manipulasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.