Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Permainan lato-lato menjadi pembahasan warganet karena popularitasnya saat ini, hingga terkait asal-usulnya.
Sebagian unggahan di media sosial bahkan menyatakan bahwa lato-lato berasal dari konspirasi persaudaraan Freemason dan Illuminati.
Berdasarkan peneusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim tersebut hoaks.
Klaim yang mengaitkan lato-lato dengan teori konspirasi, salah satunya, dibagikan oleh akun Instagram ini. Unggahan itu berupa gambar yang disertai peringatan agar berhati-hati.
Gambar yang diperlihatkan tampak seperti pesan di aplikasi WhatsApp. Pesan berisi gambar segitiga dengan satu mata, lato-lato, dan tulisan.
Pesan itu berusaha memperlihatkan lato-lato yang saat dimainkan bisa menciptakan bentuk segi tiga sebagaimana dalam gambar segitiga dan satu mata tersebut.
Tulisan selengkapnya dalam gambar itu sebagai berikut:
Ternyata Lato latto itu Teori Konspirasi Fremason dan Illuminati Gaess... (gambar emoticon segi tiga merah muda dan satu mata)
Lato artinya Aku
Latto artinya Yahudi..
Lato Latto artinya Aku Yahudi..
Waspada Gaess...
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, lato-lato merupakan permainan dua bola yang ditali dan saling dibenturkan saat diayun ke atas dan ke bawah.
Pada awal periode 1970-an, ratusan produsen mainan di AS telah mengedarkan permainan itu dengan istilah clackers, click-clacks, atau knockers.
Permainan ini berasal dari Amerika Serikat (AS), dan merupakan modifikasi dari alat di masa lalu.
Bentuknya mirip boleadoras, yakni alat jerat hewan yang biasa digunakan gaucho atau koboi ala Argentina. Gaucho memiliki bentuk tiga bulatan pemberat diikat tali, untuk dilempar ke kaki hewan agar terjerat.
Popularitas clackers pun menjalar hingga keluar AS. Misalnya, di Provinsi Calcinatello, Italia, yang saking diminatinya sampai-sampai diadakan kompetisi tahunan di sana.