Bahkan, pada 31 Januari 2022, parlemen setuju untuk mencabut aturan wajib vaksin dosis pertama bagi pekerja medis.
Berkat situasi pandemi yang semakin membaik, pada 15 Maret 2022, Inggris juga telah mencabut aturan soal perombakan penempatan kerja di garis depan untuk orang yang belum divaksin.
Sederhananya, secara domestik aturan wajib vaksin di Inggris sudah lebih dilonggarkan.
Sehingga dapat dikatakan, keberadaan kamp untuk memaksa orang yang belum divaksin merupakan tindakan bertentangan. Secara logis, tindakan itu tidak efektif dan tidak diperlukan.
Perbincangan soal kamp untuk orang yang belum divaksin telah muncul sejak 2021.
Contohnya, seperti yang ditulis Politifact, 13 Desember 2021, soal pernyataan senator Amerika Serikat (AS) Ron Johnson soal kamp internir.
Kamp yang dia maksud bukanlah kamp militer seperti yang dikenal dalam sejarah kelam perang dunia.
Maksud Johnson adalah lokasi karantina Covid-19, seperti di Australia saat itu yang mewajibkan pelaku perjalanan internasional untuk mengisolasi diri selama 14 hari.
Tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari risiko penyebaran virus dari pelaku perjalanan internasional.
Penggunaan istilah yang keliru itu, memicu misinformasi dan disinformasi di media sosial.
Sebaran disinformasi lainnya juga ditemukan oleh AAP, 17 September 2021.
Beredar narasi di Facebook yang menyebut bahwa warga Australia yang belum mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19 akan dimasukkan ke kamp isolasi.
Departemen Kesehatan Australia telah membantah narasi mengenai adanya kamp isolasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.