Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Klaim mengenai tempe dapat menyebabkan penyakit kanker beredar di media sosial.
Sebuah video menampilkan seorang laki-laki memegang pengeras suara, lalu memberi tips kesehatan. Salah satunya untuk tidak mengonsumsi makanan dari fermentasi kedelai itu.
Berdasarkan konfirmasi dan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.
Video seorang pria memberikan saran untuk tidak memakan tempe karena menyebabkan kanker, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut judul video yang diunggah salah satu akun Facebook pada Sabtu (31/12/2022):
HATI 2 TERNYATA TEMPE BISA MENYEBABKAN KANKER
"Terus yang ketiga, saya minta tolong jangan makan tempe. Kenapa kok tempe? Bapak Ibu saya jelaskan sedikit, biar tidak dikatakan saya sentimen. Tempe itu kedelainya 100 persen impor, tidak ada tempe yang bahannya kedelai lokal," kata pria dalam video.
Dalam video berdurasi lebih dari sembilan menit tersebut, dia menjawab pertanyaan seorang nenek penderita kanker.
"Kedelainya impor dari mana? Rata-rata dari Amerika. Kedelai dari Amerika ini sebenarnya bukan untuk orang, sebenarnya untuk ternak. Kedelai ini adalah yang mengandung GMO, genetic modified organism. Ketika orang memakan ini dalam waktu yang lama, penyakitnya akan muncul," ucapnya.
Dokter Pendamping Pasien Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Maria Shanty membantah narasi bahwa tempe dapat menyebabkan kanker.
"Klaim penderita kanker dilarang makan tempe karena tempe disebut sebagai pemicu kanker adalah tidak tepat karena tidak semua tempe dapat dikatakan sebagai pemicu kanker," kata Maria kepada Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
Menurutnya, makanan yang berbahaya bagi penderita kanker yakni makanan transgenik.
"Jadi, selama mengonsumsi tempe atau tahu dengan kandungan kedelai lokal atau impor yang bukan transgenik, tentu saja aman," jelas dia.
Menurut penelitian tahun 2013, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas McGill Montreal, sejauh ini, penyebab kanker masih belum dapat diketahui. Kendati demikian, agen-agen pemicu yang diketahui, seperti alkohol, virus papiloma, atau abses perlu dihindari.
Banyak produk makanan yang mengandung zat-zat yang dapat mendukung perkembangan kanker, misalnya makanan kaleng dan makanan ringan. Selain itu, makanan yang diawetkan rentan memiliki zat karsinogenik.