Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengeklaim bahwa Turki mengirim ribuan pasukan ke Indonesia untuk membantu merebut Pulau Pasir dari Australia.
Dalam video itu digambarkan sejumlah tentara tengah berkumpul dan membawa senjata.
Setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Turki tidak mengirim pasukannya ke Indonesia untuk merebut Pulau Pasir.
Narasi yang mengeklaim bahwa Turki mengirimkan pasukan ke Indonesia untuk membantu merebut Pulau Pasir muncul di Facebook salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 10 detik.
Beberapa klip dalam video menampilkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang tengah berpidato. Kemudian klip lainnya menampilkan sejumlah tentara yang tengah berkumpul dan membawa senjata.
Akun yang mengunggah video itu menuliskan keterangan:
GEMPARKAN MEDIA BARAT...!!! DEMI NEGARA SE IMAN, TIBA2 TURKI UTUS RIBUAN PASUKAN KE INDONESIA
Setelah ditelusuri, sejumlah klip dalam video tersebut tidak terkait dengan narasi Turki yang mengirimkan pasukan ke Indonesia.
Klip video yang menampilkan Erdogan tengah berpidato identik dengan yang ada di Instagram ini.
Dalam keterangannnya, video itu adalah momen ketika Erdogan mengecam negara-negara Arab yang mendukung rencana perdamaian Timur Tengah yang diusulkan Amerika Serikat (AS).
Erdogan dengan keras menyebut negara-negara Arab telah berkhianat, tak hanya kepada Palestina tapi juga umat manusia.
Erdogan memadang AS sebagai negara bandit dan teror yang tidak dapat dipercaya. Dalam video itu Erdogan tidak mengatakan bahwa akan mengirim pasukan Turki ke Indonesia.
Sementara itu, video yang menampilkan pasukan tentara tengah berkumpul dan membawa senjata identik dengan yang ada di YouTube ini.
YouTube berbahasa Turki itu menjelaskan bahwa momen tersebut adalah upacara sumpah resimen dalam latihan komando anti terorisme.
Sementara itu, tidak ada perang antara Indonesia dengan Australia terkait senketan Pulau Pulau Pasir.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia menegaskan, Pulau Pasir atau Ashmore and Cartier Island tidak pernah menjadi bagian dari Indonesia. Pulau itu sepenuhnya milik Australia.
Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyebut, Pulau Pasir tidak masuk dalam wilayah maupun peta NKRI sejak tahun 1957. Pulau itu juga tidak masuk pada peta yang dibuat setelah tahun-tahun itu.
Narasi yang menyebut bahwa Turki mengirim ke Indonesia untuk membantu merebut Pulau Pasir dari Australian tidak benar atau hoaks.
Faktanya video yang beredar tidak terkait dengan narasi tersebut.
Indonesia pun tidak pernah berperang dengan Australian dalam perebutan Pulau Pasir.
Kemenlu Indonesia telah menegaskan bahwa Pulau itu tidak pernah menjadi bagian dari wilayah Indonesia dan merupakan milik Australia.