Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Serangan Serentak TNI dan Rusia Guncang Australia

Kompas.com - 10/12/2022, 09:26 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video beredar di Facebook yang membahas informasi palsu mengenai perang antara Indonesia dan Rusia dengan Australia, di mana Indonesia aktif melakukan invasi.

Klaim yang disertakan mengatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Rusia menyerang Australia secara serentak.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut salah atau hoaks.

Narasi yang beredar

Unggahan keliru mengenai hubungan diplomatik Indonesia dan Australia banyak beredar, salah satunya dalam video ini.

Video yang telah ditonton 162.000 kali itu memperlihatkan kegiatan militer di darat selayaknya medan perang dengan penembakan rudal.

Narasi suara yang disertakan mengatakan bahwa Indonesia telah menginvasi dan membombardir Canberra, ibu kota Australia, selama 12 hari.

Sebagian obyek yang dibombardir adalah sejumlah fasilitas militer, termasuk bandara di Canberra, yang menyebabkan penerbangan sipil dihentikan.

Australia disebutkan meminta Blok Barat menutup akses udara di negaranya, namun ditolak. Narasi video itu tidak menyebutkan penyebab peperangan tersebut.

Keterangan waktu hanya disebutkan bahwa invasi Indonesia dimulai bulan lalu, dan sejumlah pernyataan Presiden Australia yang dilansir dari media AFP, disampaikannya Rabu, tanpa dilengkapi keterangan tanggal.

"Tutup langit di atas Australia, tutup untuk semua rudal Indonesia, pesawat tempur indonesia, untuk semua teroris mereka. Jika tidak, jika Anda tidak memberi kami setidaknya beri kami pesawat sehingga kami bisa melindungi diri kami sendiri. Hanya ada satu hal untuk disimpulkan, Anda ingin kami dibunuh dengan sangat lambat," kata Presiden Australia, dalam unggahan itu.

Berikut keterangan yang disertakan dalam unggahan:

DETIK" SER4N6AN SERENTAK TNI DAN RUSIA GUNC4N6 AUSTRALIA HINGGA BEGINI...

Hoaks TNI dan Rusia serentak memborbardir Australia hingga meminta bantuan ke Blok BaratKOMPAS.COM/AHMAD SU'UDI Hoaks TNI dan Rusia serentak memborbardir Australia hingga meminta bantuan ke Blok Barat

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan reverse image search untuk menemukan informasi selengkapnya terkait gambar-gambar yang digunakan dalam video tersebut.

Ditemukan dua potongan video identik dengan aktivitas dua program latihan TNI, yakni latihan gabungan tahun 2014 dan 2019. Hal ini menunjukkan video tersebut bukan kegiatan perang antara TNI melawan Australia.

Visual kepulan asap yang membubung tinggi merupakan ledakan-ledakan dari peluru kendali beberapa pesawat tempur TNI AU dalam latihan operasi darat gabungan di Pusat Latihan Pertempuran Marinir V Baluran, Asembagus, Situbondo, Rabu (3/6/2014).

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
'Me at The Zoo', Kilas Balik Video Pertama di YouTube

"Me at The Zoo", Kilas Balik Video Pertama di YouTube

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com