KOMPAS.com - Belum lama ini rumah mode Perancis, Balenciaga, menjadi sorotan terkait kampanye iklan yang dituding memuat gambar tidak pantas dan melibatkan anak-anak.
Iklan kontroversial tersebut membuat Balenciaga dikecam berbagai pihak dan membuat jenama fesyen itu meminta maaf.
Di tengah kecaman publik, beredar sebuah foto di media sosial yang diklaim sebagai produk jaket berbahan kulit manusia yang dibuat oleh Balenciaga.
Foto itu salah satunya dibagikan di Twitter oleh akun ini pada 2 Desember 2022. Dalam foto tampak sebuah jaket kulit dengan corak wajah manusia dan tertera logo Balenciaga.
Vomit pic.twitter.com/AZmOXiO3d6
— The White Rabbit (@AllBiteNoBark88) December 2, 2022
Dilansir dari laman pemeriksa fakta Snopes.com, jaket kulit yang terlihat pada foto tersebut bukanlah produk Balenciaga.
Foto jaket kulit itu diambil dari laman marketplace Etsy yang memajang produk tersebut pada Januari 2017.
Produk tersebut merupakan pakaian kulit manusia tiruan yang dibuat oleh seniman Australia Kayla Arena. Dia menggunakan lateks dan silikon untuk menyimulasikan kulit manusia.
Tidak satu pun dari produk-produk Arena dibuat menggunakan bagian tubuh manusia asli dan tidak terkait dengan Balenciaga.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, iklan Balenciaga yang menuai kontroversi baru-baru ini adalah kampanye dari The Gift Shop yang menampilkan koleksi Spring/Summer 2023.
Dalam sejumlah foto kampanye tersebut, digambarkan ada anak perempuan yang sedang memegang sebuah boneka beruang.
Namun, boneka beruang tersebut bukanlah boneka tersebut mengenakan harness, yang identik dengan atribut BDSM (Bondage and Discipline, Dominance and Submission, Sadism and Masochism).
Di sekeliling anak perempuan tersebut juga terdapat berbagai aksesori yang identik dengan BDSM lainnya, seperti borgol, rantai, hingga kalung rantai anjing.
Sebagai informasi, BDSM adalah aktivitas seksual yang merujuk pada perbudakan fisik, sadisme dan masokhisme yang dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.
Dalam potret kampanye tersebut juga terlihat kutipan dokumen Mahkamah Agung Amerika Serikat tentang kasus pelecehan seksual dan eksploitasi pada anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.