Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2022, 11:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Video di media sosial menampilkan angin puting beliung yang berada di belakang sawah dan rumah.

Kejadian angin puting beliung itu diklaim terjadi setelah gempa bumi bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berdasarkan konfirmasi dan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Itu adalah video dari kejadian angin puting beliung pada September 2022, di Sukabumi, Jawa Barat.

Narasi yang beredar

Video angin puting beliung pascagempa Cianjur, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang diunggah pada Kamis (24/11/2022):

ADA APA DENGAN CIANJUR ?
Gempa belum selesai, sudah disusul banjir
Angin puting beliung, dan Gunung Longsor
AMPUNI DOSA KAMI YA ALLAH

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (24/11/2022), soal video angin puting beliung pascagempa Cianjur. Faktanya, itu adalah video dari kejadian angin puting beliung pada September 2022, di Sukabumi, Jawa Barat.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (24/11/2022), soal video angin puting beliung pascagempa Cianjur. Faktanya, itu adalah video dari kejadian angin puting beliung pada September 2022, di Sukabumi, Jawa Barat.
Konfirmasi Kompas.com

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa setelah gempa Cianjur, per Selasa (29/11/2022) belum ada laporan terkait kejadian puting beliung di wilayah tersebut.

"Tidak ada laporan ke BNPB atas kejadian puting beliung di Cianjur," ucap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada Kompas.com.

Hal serupa juga disampaikan oleh adan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menyampaikan, tidak ada laporan resmi terkait angin puting beliung pascagempa di Cianjur.

Adapun pantauan BMKG melalui satelit sulit untuk merekam kejadian puting beliung yang durasinya kurang dari lima menit.

"Kalau puting beliung biasanya adalah laporan kejadian visual. Kalau dari data satelit kejadian tersebut sangat sulit dianalisis karena kejadiannya sangat lokal, dan tidak tercover dari data satelit yang resolusi datanya lebih rendah," kata Miming.

Konteks video

Setelah ditelusuri, video puting beliung yang beredar merupakan video lama dari kejadian puting beliung pada bulan September lalu.

Tepatnya pada Rabu (7/9/2022), angin puting beliung merusak rumah dan sawah di Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat.

Rekaman video amatir dari warga itu telah diunggah ulang dan menjadi rujukan berbagai media, seperti Tribunjabar, Okezone, dan iNews.

Kesimpulan

Video angin puting beliung pascagempa Cianjur adalah hoaks.

BNPB dan BMKG mencatat per Selasa (29/11/2022) belum ada laporan mengenai kejadian puting beliung di wilayah yang terdampak gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu.

Adapun video yang beredar merupakan video lama dari kejadian angin puting beliung pada September 2022, di Sukabumi, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
'Me at The Zoo', Kilas Balik Video Pertama di YouTube

"Me at The Zoo", Kilas Balik Video Pertama di YouTube

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

INFOGRAFIK: Video Perlihatkan Pohon Terbakar, Bukan Tentara Israel Bakar Masjid Al Aqsa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Anak-anak Bermain di Pantai Gaza Pascaserangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

INFOGRAFIK: Foto dengan Narasi Keliru soal Eksodus Warga Israel karena Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[HOAKS] Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

[KLARIFIKASI] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Terjadi pada 2019

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bill Gates Melepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[HOAKS] Bill Gates Melepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video WN China Tembakkan Senjata Api di Hadapan Sejumlah Orang di Sumut

[HOAKS] Video WN China Tembakkan Senjata Api di Hadapan Sejumlah Orang di Sumut

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com