Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Because if I have one insight into human beings it is the genius and talent and enthusiasm and imagination are evenly distributed throughout the population, but opportunity is not.
And that's why we must keep leveling up, keep unleashing the potential of every part of the United Kingdom. And if we can do that in this country, we will be the mos prosperous in Europe.
And in the last few days I've tried to persuade my colleagues that it would be eccentric to change governments whe we're delivering so much and when we have such vast mandate."
Apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia kurang lebih berarti sebagai berikut:
"Karena jika saya memiliki satu wawasan tentang manusia itu adalah kejeniusan dan bakat serta antusiasme dan imajinasi tersebar merata di seluruh populasi, tetapi tidak demikian dengan kesempatan.
Dan itulah mengapa kita harus terus naik level, terus mengeluarkan potensi dari setiap bagian Inggris Raya. Dan jika kita bisa melakukannya di negeri ini, kita akan menjadi yang paling makmur di Eropa.
Dan dalam beberapa hari terakhir saya telah mencoba meyakinkan rekan-rekan saya bahwa akan tidak tepat untuk mengubah pemerintahan ketika kami memikul banyak tanggung jawab dan ketika kami memegang mandat yang begitu luas."
Pidato tersebut merupakan bagian dari pidato pengunduran diri Boris Johnson dari posisi Perdana Menteri Inggris yang disampikan pada 7 Juli 2022 di Downing Street No 10, London.
Pidato lengkap Johnson dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Kantor Perdana Menteri Inggris, 10 Downing Street.
Dalam pidato tersebut, Johnson tidak mengatakan apapun mengenai Australia dan Indonesia, maupun menyinggung tentang Pulau Pasir.
Narator video membacakan narasi, yang setelah ditelusuri, ternyata identik dengan pemberitaan yang dimuat di situs Beritabali.com, 24 November 2022.
Berita tersebut berjudul "Boris Johnson: Jerman Ingin Ukraina Menyerah ke Rusia". Berikut petikan berita tersebut:
Pemerintah Jerman disebut ingin Ukraina menyerah dengan cepat ke Rusia. Hal ini terungkap dari wawancara mantan perdana menteri (PM) Inggris, Boris Johnson dengan CNN Portugal yang terbit awal pekan ini.
Dikutip Newsweek, Johnson mengklaim Berlin ingin situasi diselesaikan "secepatnya ketika kelompok taktis batalion Rusia berkumpul". Ini menjelang serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Isi berita yang dipublikasikan Beritabali.com telah diubah sedemikian rupa untuk membangun narasi menyesatkan, yang mengeklaim Jerman meminta Australia untuk segera menyerah kepada Indonesia terkait masalah Pulau Pasir.