Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Riset di Selandia Baru untuk Kurangi Emisi Gas dari Sektor Peternakan

Kompas.com - 14/11/2022, 23:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti di Selandia Baru tengah mencari cara mengurangi dampak pemanasan global yang diakibatkan emisi gas dari sapi dan hewan ternak lainnya saat bersendawa.

Dilansir dari AP, sapi dan hewan ternak lainnya mengeluarkan gas metana saat bersendawa. Gas ini tidak bertahan di atmosfer selama karbon dioksida, tetapi memiliki potensi mendorong pemanasan global hingga sedikitnya 25 kali lebih besar.

Emisi gas ini disebabkan ketidakmampuan sapi untuk langsung mencerna rumput yang mereka makan, sehingga mereka memfermentasi terlebih dahulu rumput tersebut di beberapa kompartemen perut, atau rumen.

Proses perncernaan tersebut menghasilkan gas metana dalam jumlah besar yang kemudian dilepaskan ke atmosfer saat sapi bersendawa.

Setengah emisi Selandia Baru

Di Selandia Baru, penelitian untuk mengatasi emisi gas yang dihasilkan oleh sapi dan hewan ternak lainnya menjadi prioritas utama.

Peternakan sangat vital bagi perekonomian negara tersebut, dan sekitar setengah dari emisi gas rumah kaca yang dihasilkan Selandia Baru berasal dari sektor peternakan.

Tingkat emisi tersebut jauh lebih besar bila dibandingkan dengan emisi gas peternakan di Amerika Serikat yang kurang dari 10 persen.

Populasi ternak di Selandia Baru juga sangat besar, yaitu 26 juta domba dan 10 juta sapi. Jumlah itu melebihi populasi negara tersebut yang hanya 5 juta orang.

Sebagai bagian dari upaya mencapai bebas karbon, pemerintah Selandia Baru telah berjanji untuk mengurangi emisi metana dari hewan ternak hingga 47 persen pada 2050.

Metode vaksinasi

Riset yang dilakukan di Selandia Baru berlandaskan pada prinsip bahwa pengurangan metana tidak perlu menyakiti hewan atau memengaruhi kualitas susu dan daging.

ilmuwan utama di lembaga riset pemerintah AgResearch, Peter Janssen mengatakan, risetnya menargetkan mikroba penghasil metana yang hidup pada hewan.

Menurut Janssen, mikroba tersebut kemungkinan bukan bagian integral dari sistem pencernaan hewan, sehingga diperkirakan aman untuk disingkirkan.

Dia telah bekerja mengembangkan vaksin untuk melawan mikroba penghasil metana selama 15 tahun terakhir.

Janssen mengatakan, vaksin yang dikembangkan itu berpotensi mengurangi jumlah metana yang dikeluarkan oleh sapi hingga 30 persen atau lebih.  

"Saya yakin itu akan berhasil, karena itulah motivasi untuk mengembangkannya," kata Janssen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Putri Raja Yordania Jatuhkan Drone Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

[VIDEO] Konten dengan Narasi Keliru soal Kepanikan Warga Israel akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

[HOAKS] Video Warga Israel Melarikan Diri di Bandara Ben Gurion Pascaserangan Iran

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

[VIDEO] Drone Tersangkut Kabel Tak Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

[KLARIFIKASI] Video Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Nevatim, Bukan Bandara Ben Gurion

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Penumpang di Bandara Ben Gurion pada 2022, Bukan Eksodus akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

[KLARIFIKASI] Video Pohon Terbakar Dekat Masjid Al-Aqsa pada 2021

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

[HOAKS] Foto Truk Pembawa Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

[VIDEO] Hoaks! Konten Tebak Angka Berhadiah Mobil

Hoaks atau Fakta
Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Beragam Video dengan Narasi Keliru Terkait Serangan Iran ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Rusia Dukung Iran jika AS Terlibat

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

[VIDEO] Beredar Hoaks soal Penandatanganan Bukti Pelunasan Utang Indonesia ke China

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

[KLARIFIKASI] Video Lama Warga Israel Berlindung Saat Melihat Roket

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Penyitaan Kapal oleh Iran di Selat Hormuz

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

[VIDEO] Tidak Benar McDonald's Pasang Poster Ucapan Selamat kepada IDF

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com