Menurut Ghozali, klaim bahwa Nawi adalah seorang pemabuk sangat melukai perasaannya sebagai sahabat dekat.
"Nawi itu adalah ketua suporter Korwil Singosari. Dia meninggal (saat peristiwa). Dia itu sahabat saya, dia seorang muslim dan dia itu muazin di salah satu masjid di Singosari," tuturnya.
Terkait klaim yang menyatakan banyak jenazah suporter mengeluarkan bau miras, Tim Cek Fakta Kompas.com juga menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif.
Husnul mengatakan, pihaknya tidak menerima informasi yang menyebutkan adanya bau miras dari jenazah suporter Arema FC.
"Informasi seperti itu tidak kami terima," kata Husnul saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/10/2022).
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, kesaksian Tragedi Kanjuruhan dari seorang perempuan yang mengaku sebagai pedagang dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan dipenuhi kejanggalan.
Pertama, tidak ditemukan adanya toko dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Pengecekan yang dilakukan Kompas.com melalui Google Street View dan cross-check langsung yang dilakukan pihak Aremania tidak menemukan toko yang dimaksud.
Kedua, klaim bahwa suporter bertindak anarkis karena terpengaruh miras dan obat terlarang juga dibantah oleh Aremania.
Dinas Kesehatan Kota Malang juga tidak menerima informasi mengenai jenazah suporter berbau miras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.