Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2022, 10:11 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang diklaim memperlihatkan orang China menganiaya seorang buruh pribumi.

Dalam video yang beredar, tampak seorang pria yang disebut sebagai buruh pribumi ditendang berkali-kali di bagian muka hingga tersungkur.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi di Indonesia, melainkan terjadi di Thailand.

Narasi yang beredar

Video yang diklaim memperlihatkan penganiayaan orang China terhadap buruh pribumi dibagikan di media sosial Facebook oleh akun ini dan ini pada Selasa (20/9/2022).

Berikut narasi yang dibagikan:

Rekaman sadis yg bocor ke publik. Cino komun!5 menghajar pribumi, apa sebabnya masih dalam penyelidikan.

Apakah kita tetap masa bodoh melihat kebengisan singkek komun!5 tsb, sing penting iso mangan wareg, dgn prinsip mangan ora jaluk kowe.

Tdk lama lagi generasi kita jadi jongos2 mereka. Daerah dimana kejadian, pelaku pemukulan sadis ini harus diusut tuntas & di hukum berat, ini lebih kejam dari binatang.. Komunis PK!..

Dalam video berdurasi 1 menit itu, terlihat seorang pria duduk bersimpuh di sebuah ruangan. Seorang pria kemudian menendang pria yang bersimpuh itu di wajahnya hingga tersungkur.

Hoaks, video orang China menganiaya buruh pribumiScreenshot Hoaks, video orang China menganiaya buruh pribumi

Penelusuran Kompas.com

Hasil reverse image search menunjukkan bahwa peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi di Indonesia, tetapi di Thailand.

Situs media berbahasa China, ET Today, mempublikasikan pemberitaan yang memuat tangkapan layar video tersebut.

Dalam pemberitaan 5 Desember 2020 itu, pria yang menjadi sasaran penganiayaan disebut sebagai pegawai debt-collector asal Provinsi Nonthaburi, Thailand.

Pria berusia 30 tahun itu dianiaya karena gagal menagih utang klien dan memalsukan laporan ke perusahaan. Akibatnya, dia dianiaya oleh bosnya di hadapan rekan kerja lainnya.

Penelusuran lebih lanjut menemukan artikel debunking dari pemeriksa fakta AFP, yang menyebutkan bahwa kasus tahun 2020 itu telah ditangani oleh kepolisian setempat.

Kepolisian Provinsi Nonthaburi, Thailand telah melakukan penyelidikan setelah video itu beredar dan viral di media sosial.

Kolonel Polisi Witthaya Bowonsikharin, yang memimpin penyelidikan kasus itu, mengatakan kepada AFP bahwa pria yang dianiaya dalam video tersebut adalah warga negara Thailand, dan petugas telah membuat dakwaan dalam kasus tersebut.

"Pria yang dianiaya itu bertugas mengumpulkan uang pinjaman dari klien tetapi tidak mengembalikannya ke perusahaan, sehingga bosnya memukulnya," katanya.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan buruh pribumi dianiaya orang China adalah hoaks.

Video tersebut adalah peristiwa penganiayaan seorang pegawai debt-collector di Provinsi Nonthaburi, Thailand yang terjadi pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com