Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang diklaim memperlihatkan orang China menganiaya seorang buruh pribumi.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pria yang disebut sebagai buruh pribumi ditendang berkali-kali di bagian muka hingga tersungkur.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi di Indonesia, melainkan terjadi di Thailand.
Video yang diklaim memperlihatkan penganiayaan orang China terhadap buruh pribumi dibagikan di media sosial Facebook oleh akun ini dan ini pada Selasa (20/9/2022).
Berikut narasi yang dibagikan:
Rekaman sadis yg bocor ke publik. Cino komun!5 menghajar pribumi, apa sebabnya masih dalam penyelidikan.
Apakah kita tetap masa bodoh melihat kebengisan singkek komun!5 tsb, sing penting iso mangan wareg, dgn prinsip mangan ora jaluk kowe.
Tdk lama lagi generasi kita jadi jongos2 mereka. Daerah dimana kejadian, pelaku pemukulan sadis ini harus diusut tuntas & di hukum berat, ini lebih kejam dari binatang.. Komunis PK!..
Dalam video berdurasi 1 menit itu, terlihat seorang pria duduk bersimpuh di sebuah ruangan. Seorang pria kemudian menendang pria yang bersimpuh itu di wajahnya hingga tersungkur.
Hasil reverse image search menunjukkan bahwa peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi di Indonesia, tetapi di Thailand.
Situs media berbahasa China, ET Today, mempublikasikan pemberitaan yang memuat tangkapan layar video tersebut.
Dalam pemberitaan 5 Desember 2020 itu, pria yang menjadi sasaran penganiayaan disebut sebagai pegawai debt-collector asal Provinsi Nonthaburi, Thailand.
Pria berusia 30 tahun itu dianiaya karena gagal menagih utang klien dan memalsukan laporan ke perusahaan. Akibatnya, dia dianiaya oleh bosnya di hadapan rekan kerja lainnya.
Penelusuran lebih lanjut menemukan artikel debunking dari pemeriksa fakta AFP, yang menyebutkan bahwa kasus tahun 2020 itu telah ditangani oleh kepolisian setempat.
Kepolisian Provinsi Nonthaburi, Thailand telah melakukan penyelidikan setelah video itu beredar dan viral di media sosial.
Kolonel Polisi Witthaya Bowonsikharin, yang memimpin penyelidikan kasus itu, mengatakan kepada AFP bahwa pria yang dianiaya dalam video tersebut adalah warga negara Thailand, dan petugas telah membuat dakwaan dalam kasus tersebut.
"Pria yang dianiaya itu bertugas mengumpulkan uang pinjaman dari klien tetapi tidak mengembalikannya ke perusahaan, sehingga bosnya memukulnya," katanya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan buruh pribumi dianiaya orang China adalah hoaks.
Video tersebut adalah peristiwa penganiayaan seorang pegawai debt-collector di Provinsi Nonthaburi, Thailand yang terjadi pada 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.