Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Disebut Akan Segera Berakhir, Bagaimana Situasi di Indonesia?

Kompas.com - 20/09/2022, 20:07 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia selama lebih dari dua tahun disebut akan segera berakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini.

Dilansir dari CNN, Senin (19/9/2022) Biden mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir, meski menambahkan bahwa masih ada sejumlah masalah yang harus dibereskan.

"Pandemi telah berakhir. Kita masih memiliki masalah dengan Covid. Kita masih perlu membereskan banyak hal, tetapi pandemi sudah berakhir," kata Biden di CBS 60 Minutes.

Sebelumnya, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang terbaik untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

"Kita tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kita belum sampai di sana, tapi akhir sudah di depan mata," kata Tedros, 14 September 2022.

Menurut Tedros, akhir dari pandemi Covid-19 bisa dicapai jika semua pihak bekerja sama untuk mencapai hal tersebut.

"Kita dapat mengakhiri pandemi ini bersama-sama tetapi hanya jika semua negara, perusahaan, komunitas, dan individu bergerak dan mengambil peluang ini," ucapnya.

Pemerintah AS saat ini masih menetapkan Covid-19 sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat, dan WHO mengatakan bahwa penyakit ini masih tetap berstatus Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional.

Meski demikian, pernyataan dari Presiden AS dan Dirjen WHO ini membuka secercah harapan bahwa pandemi yang telah mencengkeram dunia begitu lama akan segera berakhir.

Kondisi pandemi di Indonesia

Situasi pandemi Covid-19 yang semakin membaik juga terjadi di Tanah Air.

Menurut Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan, Indonesia bisa menuju endemi Covid-19 dengan cepat.

Berbicara dalam Talkshow Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang digelar daring, Senin (19/9/2022) Erlina menyebutkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar status pandemi Covid-19 di Indonesia berubah menjadi endemi.

Syaratnya, kata dia, mengakselerasi cakupan vaksin booster di atas 50 persen sesuai standar WHO dan disiplin protokol kesehatan, yakni memakai masker seperti yang dianjurkan.

"Saya cukup optimis (terjadi endemi) dengan syarat bahwa cakupan imunisasi booster naik meninggi di atas 50 persen dan masyarakat terbiasa memakai masker, terutama di keramaian dan ruang tertutup," kata Erlina, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (19/9/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Video WN China Tembakkan Senjata Api di Hadapan Sejumlah Orang di Sumut

[HOAKS] Video WN China Tembakkan Senjata Api di Hadapan Sejumlah Orang di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menara Eiffel Disorot Lampu Berwarna Bendera Israel pada 2023

[KLARIFIKASI] Menara Eiffel Disorot Lampu Berwarna Bendera Israel pada 2023

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pesawat Jatuh di Perairan Nagekeo NTT pada 22 April

[HOAKS] Pesawat Jatuh di Perairan Nagekeo NTT pada 22 April

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Foto Truk Pengangkut Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

INFOGRAFIK: Hoaks! Foto Truk Pengangkut Senjata Iran Melintasi Perbatasan Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Tol Bocimi Ambles karena Bencana Alam?

CEK FAKTA: Benarkah Tol Bocimi Ambles karena Bencana Alam?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keramaian di Bandara Israel Terjadi 2022, Bukan karena Eksodus Usai Serangan Iran

INFOGRAFIK: Foto Keramaian di Bandara Israel Terjadi 2022, Bukan karena Eksodus Usai Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Video Jokowi Mengancam Rakyat

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Video Jokowi Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gedung Terbakar di Israel akibat Serangan Iran

[HOAKS] Video Gedung Terbakar di Israel akibat Serangan Iran

Hoaks atau Fakta
Terbongkarnya Buku Harian Palsu Hitler pada 1983

Terbongkarnya Buku Harian Palsu Hitler pada 1983

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Ayatollah Khamenei Jadi Sampul Majalah Forbes Edisi April 2024

[HOAKS] Ayatollah Khamenei Jadi Sampul Majalah Forbes Edisi April 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Genangan Air di Kereta Whoosh Bukan karena Kebocoran

[KLARIFIKASI] Genangan Air di Kereta Whoosh Bukan karena Kebocoran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Sistem Pertahanan Iran Jatuhkan Pesawat F-35 Israel

[HOAKS] Video Sistem Pertahanan Iran Jatuhkan Pesawat F-35 Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Polisi Temukan 400 Kg Emas Batangan di Rumah Sandra Dewi

[HOAKS] Polisi Temukan 400 Kg Emas Batangan di Rumah Sandra Dewi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Batalkan Kemenangan Qatar atas Indonesia di Piala Asia U-23

[HOAKS] FIFA Batalkan Kemenangan Qatar atas Indonesia di Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com