KOMPAS.com - Ratu Kerajaan Inggris Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9/2022) saat berusia 96 tahun.
Di usia senjanya, kesehatan ratu Kerajaan Inggris yang telah memerintah selama 70 tahun ini memang dalam pengawasan dokter, hingga akhirnya kabar duka diumumkan.
Kendati demikian, beredar klaim di media sosial yang menyebut bahwa Ratu Elizabeth II meninggal akibat vaksin Covid-19.
Pihak kerajaan belum mengumumkan penyebab kematiannya, tetapi kabar tak berdasar beredar di Twitter.
"Vaksin Covid menargetkan orang tua, lihat ratunya," kata akun Twitter ini dalam terjemahan bahasa Indonesia.
"Ratu diracun dengan vaksin," kata akun Twitter ini.
Lantas, benarkah vaksin adalah penyebab kematian Ratu Elizabeth II?
Situs web Istana Buckingham mengumumkan kematian Ratu Elizabeth II, dengan menyebut meninggal dalam damai.
Melalui situs yang sama, terdapat pernyataan King Charles III sebagai ahli waris tahta kerajaan Inggris.
Kendati demikian, dari pengumuman dan pernyataan itu tidak ada keterangan terkait penyebab kematian sang ratu.
Dilansir dari Times, Kamis (8/9/2022), Ratu Elizabeth II telah berada di bawah pengawasan medis setelah dokter menyatakan keprihatinan atas kesehatannya.
Dia berada di Balmoral, Skotlandia. Hal ini telah diumumkan sebelumnya melalui pernyataan dari Istana Buckingham.
Pernyataan itu mencatat bahwa dia "tetap nyaman" di perkebunan Balmoral. Tidak ada detail lain.
Apabila ditelusuri riwayat kesehatannya, Ratu Inggris memang sempat sakit, tetapi kemudian pulih.
Pada Februari 2022, Ratu Elizabeth II dinyatakan positif Covid-19. Dia mengalami gejala ringan, seperti pilek tetapi akhirnya kembali pulih.