KOMPAS.com - Cerita dan gambar di internet mengenai sebuah keluarga manusia berkulit biru di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat telah tersebar sejak bertahun-tahun lalu.
Dilansir dari Snopes.com, informasi ini kembali ramai dibicarakan, salah satunya saat akun Twitter @WhoresofYore membagikan gambar keluarga itu pada 2 April 2022.
Twit itu berisi klaim bahwa keluarga tersebut hidup di Kentucky pada abad ke-19, dengan kondisi yang disebut methemoglobinemia. Kondisi itu menyebabkan warna seluruh kulit mereka membiru.
Hal itu diperparah pernikahan sedarah atau inses yang terus mereka lakukan.
The “Blue” Fugates lived in Kentucky in the 19th century. They had a condition called methemoglobinemia which makes the skin blue. It was made worse by considerable inbreeding. Zachariah Fugate married his aunt, their son married a cousin, & their children married cousins, etc. pic.twitter.com/KIqnvPCjmX
— Whores of Yore (@WhoresofYore) April 2, 2022
Snopes.com menyebutkan, beberapa pengguna internet mempertanyakan keaslian dari gambar dan informasi tersebut.
Berdasarkan penelusuran Snopes, kisah Blue Fugates atau keluarga Fugates yang berkulit biru memang ada, dan bertempat di daerah terpencil yang biasa disebut Troublesome Creek, di sebelah timur Louisville, Pegunungan Appalachian, Kentucky.
Tubuh mereka memang mengalami kelainan darah langka yang disebut methemoglobinemia, di mana darah membawa lebih sedikit oksigen.
Kulit tubuh manusia yang darahnya mengandung cukup oksigen akan tampak berwarna merah cerah, terutama orang berkulit putih yang menampilkan warna merah muda.
Pria yatim piatu asal Prancis bernama Martin Fugate awalnya menetap di tempat terpencil itu bersama istrinya berkebangsaan Amerika Serikat.
Kasus pertama kulit keluarga itu berwarna biru terjadi pada cicitnya yang lahir di rumah sakit modern di dekat kediaman mereka.
Kelainan yang menular secara turun-temurun itu tidak membahayakan kesehatan mereka.
Dengan pernikahan inses atau menikah dengan saudara sendiri di kawasan terisolasi, keluarga ini menurunkan kondisi methemoglobinemia selama enam generasi.
Namun, akses jalan yang lebih terbuka dipercaya sebagai penyebab gen yang menyebabkan kulit berona biru itu semakin memudar.
Keturunan Fugates dengan kulit berwarna biru terakhir, diketahui lahir pada 1975. Selanjutnya, keturunan mereka berkulit biasa.
Pria bernama Paul Karason juga pernah tampak berkulit warna biru dan mendapatkan julukan Papa Smurf.
Kulitnya memang berwarna biru, namun bukan karena dia keturunan Fugates, melainkan karena telah menelan koloid perak, yang dia yakini sebagai obat kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.