Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Agustus 1943: Kerusuhan Harlem, Dipicu Misinformasi Penembakan ke Tentara Kulit Hitam

Kompas.com - 01/08/2022, 18:38 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada mulanya, wilayah permukiman Harlem di New York, Amerika Serikat (AS), dipenuhi orang kulit putih. Hingga kemudian, terjadi fenomena migrasi besar yang membawa orang kulit hitam mengisi 89 persen populasi di tempat itu.

Migrasi besar adalah fenomena berpindahnya banyak orang kulit hitam, ras Afrika-Amerika, dari desa-desa di Amerika Selatan ke Amerika Utara, pada kisaran 1916 hingga 1970.

Pada masa sebelumnya, nenek moyang mereka dipindahkan dari Afrika untuk bekerja di Amerika Selatan. Kini mereka yang berpindah ke Amerika Utara untuk mendapatkan pekerjaan.

Mereka membangun permukiman dan mulai menambah populasi di kawasan-kawasan industri di Amerika Utara.

Baca juga: 26 Juli 1948: Perjuangan Tentara Kulit Hitam AS Hasilkan Aturan Anti-Diskriminasi

Sejarah kemudian mencatat, perlakuan diskriminatif dan undang-undang segregatif yang sejak lama menghasilkan diskriminasi untuk kulit hitam, meningkatkan ketegangan rasial, termasuk di Harlem.

Karena itu, adanya konflik penembakan petugas polisi berkulit putih terhadap tentara berkulit hitam pada 1 Agustus 1943 atau 79 tahun yang lalu, mampu menyalakan api dalam sekam rasialisme di wilayah itu.

Misinformasi yang muncul pun menyebabkan sebuah kerusuhan besar di Harlem.

Penembakan orang kulit hitam

Tanggal 1 Agustus malam, seorang wanita berkulit hitam bernama Marjorie Polite masuk ke Hotel Braddock, yang merupakan bangunan lama.

Dia merasa tidak puas dengan kondisi kamar yang disewanya dan meminta pengembalian uang di meja pelayanan depan. Ia sampai bertengkar dengan petugas hotel.

Seorang polisi kulit putih bernama James Collins datang menangkapnya dengan tuduhan melanggar ketertiban. Di waktu bersamaan, seorang polisi militer berkulit hitam bernama Bandy datang untuk makan malam bersama ibunya.

Baca juga: 28 Juli 1868: Amandemen ke-14 Konstitusi AS, Penghapusan Diskriminasi

Hal yang terjadi selanjutnya, dari laporan resmi dari Kepolisian New York, Bandy menyerang Collins hingga polisi itu melepas tembakan dan menyebabkan luka ringan.

Versi Bandy dan ibunya, mereka hanya berupaya menghentikan Collin, mendorongnya dengan pelan, dan mencoba memukulnya dengan sebuah tongkat.

Bandy dibawa ke rumah sakit. Namun di luar rumah sakit, rumor menyebar dengan informasi keliru bahwa Bandy meninggal dunia karena tembakan itu.

Kekeliruan informasi itu memicu kerusuhan besar di wilayah Harlem.

Mereka yang terlibat kerusuhan awalnya mulai mereka berkumpul di dekat Hotel Barddock, lalu mengalihkan kemarahan kepada pengusaha-pengusaha kulit putih.

Para pemilik toko langsung memberi tanda bahwa tokonya milik orang kulit hitam untuk menghindari serangan.

Akibat kerusuhan ini, enam orang meninggal dunia, hampir 500 orang terluka, ketika kepolisian dan tentara bergerak menertibkan kota atas perintah Walikota Fiorello La Guardia.

Kerusuhan ini menjadi satu lagi bukti bahwa misinformasi atau informasi keliru meski tanpa disengaja, dapat berdampak buruk, bahkan memunculkan kerusuhan yang merusak kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

[HOAKS] Uang Nasabah di Rekening BRI Hilang akibat Bansos Pemilu

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

[VIDEO] Bagaimana Cara Mendeteksi Gambar atau Foto Hasil Rekayasa AI?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pesawat Jatuh di Perairan Selatan Nagakeo NTT, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

INFOGRAFIK: Hoaks, Sampul Majalah Forbes dengan Foto Ayatollah Ali Khamenei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

[HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Terkait Pencurian Suara pada Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Mengenang Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Tewas dalam Misi Luar Angkasa

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

[HOAKS] Video Gempa di Majene Sulawesi Barat

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

[KLARIFIKASI] Foto Ini Tidak Terkait Serangan Irak ke Pangkalan Militer AS di Suriah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

CEK FAKTA: Sekjen PDI-P Sebut Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 Bisa Terjadi Lagi di Pilkada

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Risiko Anemia Aplastik pada Obat Sakit Kepala

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

[KLARIFIKASI] WEF Bantah Kabar Klaus Schwab Sakit Parah dan Dirawat di RS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

[HOAKS] Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
'Me at The Zoo', Kilas Balik Video Pertama di YouTube

"Me at The Zoo", Kilas Balik Video Pertama di YouTube

Sejarah dan Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

INFOGRAFIK: Narasi Keliru Perbandingan Foto Antrean Warga pada 1965 dan 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com